keguguran?

408 8 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu!!

Sehat selalu!!
Jangan lupa baca bab sebelumnya!!

Happy reading!!

===============================

"Begini..karena pasien mengalami pendarahan dan juga ada tembakkan pada bagian perut di tambah benturan yang cukup keras..mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada didalam perut pasien..bisa dibilang pasien keguguran." ucap dokter yang membuat Gus Syafiq terdiam dan merasa bersalah.

Degh.

"Astaghfirullahhalazim.." lirih gus syafiq dengan meneteskan air matanya

"Saat ini keadaan pasien masih belum sadarkan diri..dan pastikan untuk menemaninya dan menenangkannya saat mengetahuinya" ucap dokter dan setelah itu dokter pun pergi.

"Yaallah, astaghfirullahhalazim.." lirih gus syafiq dengan

"Assalamualaikum, nduk!" Ucap ummi alya yang datang bersama Kiai yusuf dan

"Waalaikumsalam" hanya itu jawaban dari gus syafiq dan dia tidak mengatakan apapun lagi

"Apa yang sebenarnya terjadi,nak? Kenapa zhafira bisa masuk rumah sakit seperti ini?" Tanya ummi Alya

"kandungan zhafira..baik-baik saja?!" Ujar kiai Yusuf yang membuka suara

"Semua ini salah syafiq sendiri, seharusnya tadi kami tidak pergi.." ujar gus syafiq dengan menangis

"zhafira mengalami pendarahan dan ada tembakkan juga..istri syafiq keguguran ummi.." ujar gus syafiq dengan terus menangis

"Astaghfirullahhalazim.." ucap ummi Alya dan kiai yusuf

"sabar,nduk. Mungkin ini ujian dari Allah" ucap ummi Alya

"Sebaiknya sekarang kita masuk kedalam dan melihat keadaan zhafira" ujar kiai yusuf

Mereka bertiga masuk kedalam dan terlihat zhafira yang masih belum sadarkan diri juga.

....

di sisi lain orang tua zhafira sedang panik dan khawatir karena baru saja tahu bahwa putrinya berada dirumah sakit.

"Kita pergi sekarang!" ujar kiai alif

"Hubungi yang lain terlebih dahulu" ujar kiai alif

"Yang lain masih berada di jalan,kita berangkat sekarang saja." Ujar gus ali

•••

"Assalamualaikum.." ucap ummi Aisyah dan kiai alif,dan juga yang lainnya

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu" jawab ummi alya dan kiai yusuf

"zhafira...bagaimana keadaan putri saya?" Ujar kiai alif dan berjalan mendekati putrinya yang masih belum sadarkan diri

"Zhafira masih belum sadar juga" ujar kiai yusuf

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Ujar kiai alif menepuk pundak gus syafiq

Setelah gus syafiq menceritakan semua kejadian tersebut kiai alif sebenarnya ingin sekali memarahi menantunya itu tetapi saat hendak memarahinya zhafira akhirnya sadar.

"zhafira..zhafira akhirnya sadar" ujar ummi aisyah yang melihat tangan putrinya mulai bergerak.

Perlahan zhafira membuka matanya dan saat dia sadar dia melihat kearah orangtuanya yang tersenyum.

"Nduk,akhirnya kamu sadar juga" ujar ummi Aisyah

"zhafira,sayang. Akhirnya kamu sadar juga" ujar gus syafiq dengan tersenyum dan mencium kening istrinya

"Minum dulu,nak." Ujar ummi alya memberikan segelas air putih

"syafiq, sebaiknya kamu beritahu zhafira nanti saja." Bisik kiai alif pada gus syafiq

"kami tinggal sebentar ya" ujar ummi alya. Setelahnya mereka berempat pergi keluar dan yang ada di dalam hanya gus syafiq dan zhafira.

"Gus Syafiq.." ujar zhafira yang melihat suaminya meneteskan air matanya.

"Dalem,sayang." jawab gus syafiq dengan tersenyum

"Gus Syafiq Kenapa menangis?" tanya zhafira

Gus Syafiq hanya tersenyum dan dia memeluk istrinya dengan erat lalu membisikkan sesuatu.

"Maaf,maafkan saya" bisik gus syafiq

Sedangkan zhafira hanya diam dan tak tahu apa yang terjadi pada suaminya.

"Maaf untuk apa?" tanya zhafira " gus, dede bayi nya tidak apa-apa,kan?" ujar zhafira

sedangkan gus syafiq hanya diam dia ingin memberitahu istrinya tetapi dia tidak tega, karena keadaannya masih seperti ini.

"anak kita,anak kita tidak selamat.." bisik gus Syafiq "kamu keguguran..maafkan saya" ujar gus syafiq

Degh.

Bagaikan disambar petir,hati zhafira hancur dan sakit kembali saat mendengar bahwa anaknya tidak selamat.

"T-tidak mungkin..gus syafiq pasti bohong! Pasti bercanda!" Teriak zhafira dengan menangis

"Shhh..Tenang,sayang. Ikhlas ya.." ujar gus syafiq yang menenangkan istrinya

"Gus Syafiq pasti bohong!! anak kita masih ada, kan?!!" Ujar zhafira sambil menangis

"ikhlas,ya? mungkin ini ujian dari Allah SWT untuk kita.." ujar gus syafiq
Dengan mendekap istrinya.

"Zhafira tidak percaya!! Gus Syafiq pasti bohong!! Ini pasti mimpi,kan?!" ujar zhafira yang masih menangis

Sangat tidak tega melihat istrinya seperti ini,gus syafiq merasa sangat bersalah dan seharusnya dia tidak mengajak istrinya untuk pergi tadi.

Dengan keadaannya yang masih lemah zhafira berusaha untuk bangun,tetapi sulit dan sakit dibagian perutnya.

"Zhafira,tenang dulu. Istirahat terlebih dahulu..kamu masih dalam keadaan lemah" ujar gus syafiq yang masih berusaha menenangkannya istrinya

"Zhafira mau bicara dengan dokternya!!" teriak zhafira dan gus syafiq segera memeluknya erat.

"Istirahat dulu,ya? kita bicarakan tentang ini nanti lagi..kamu masih belum pulih" bisik gus syafiq dengan mendekap istrinya

Tidak semudah itu untuk membuat zhafira tenang. Dia terus menangis dan berteriak,tidak terima jika anaknya sudah tidak ada. Harapannya untuk menjadi seorang ibu sudah tidak ada lagi.

Hingga akhirnya dengan terpaksa dokter menyuntik zhafira agar tenang dan tertidur.

Setelah dokter selesai menyuntik zhafira dokter pun keluar dan saat itu orangtua zhafira dan orangtua gus syafiq datang kembali untuk melihat kondisi zhafira.

"nak,syafiq. Bagaimana keadaan zhafira.." ucap ummi Aisyah yang berjalan mendekati menantunya.

"Dokter terpaksa menyuntikkan obat pada zhafira,tadi zhafira tidak bisa tenang.." ucap gus syafiq

"yaallah. Sabar ya,nduk. Mungkin ini ujian dari Allah SWT" ucap ummi Aisyah

"syafiq,ummi dan abi akan pulang terlebih dahulu,nanti besok ummi dan abi kembali" ucap ummi alya pada putranya.

"iya,ummi. hati-hati di jalan.." jawab gus syafiq

================================

Gimana nihh,seruu nggak yaa!!??

sedikit dulu aja ya, Teman-teman!!
Jangan lupa follow dan vote!!

Bagaimana cerita selanjutnya??

Next chapter selanjutnya!!!

💗💗🎀🎀^_^^_^

Cinta Pertama Dan Terakhir,Gus SyafiqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang