Sore hari, Adrian sudah berada di area apartemen Ayra. Bahkan dia sempat menyapa petugas keamanan yang biasa berjaga di depan lobby tower apartemen tersebut yang juga memberitahukan kalau Ayra belum pulang kerja.
"Memang mas Adrian sudah pindah kerja? Biasanya bareng kan?" Tanya Petugas keamanan bernama Asep dengan logat sundanya meski berbicara bahasa Indonesia.
"Bukan pindah, tapi mutasi. Hari ini baru datang makanya mau kasih kejutan." Jawab Adrian penuh semangat yang diangguki Asep.
"Kalau gitu, bisa tunggu di lobby ajah, Mas. Lebih enak dan nyaman. Daripada diluar." Usul Asep.
"Iya, saya mau beli minum dulu di minimarket sebelah. Nanti saya balik lagi." Pamit Adrian sambil lalu.
Adrian tahu kalau dia terlalu cepat datang ke apartemen Ayra, karena biasanya jam segini, Ayra masih dalam perjalanan pulang. Atau kalau misal saat bersamanya, biasanya jam delapan atau sembilan malam baru tiba.
Dia kembali ke area tower setelah membeli sebotol air mineral yang langsung diteguk hingga habis saat masih di minimarket tadi. Sehingga dia kembali ke area lobby tower dengan tangan kosong.
"Masih belum datang." Info Asep saat berpapasan dengan Adrian.
"Ya sudah kalau gitu saya tunggu di lobby ajah. Makasih ya." Pamit Adrian lagi.
"Sama-sama, mas."
Adrian masuk ke dalam lobby dan duduk di salah satu sofa yang berada di area tersebut. Dia sengaja memilih sofa yang bisa menghadap ke jendela agar bisa langsung melihat Ayra saat turun dari taksi.
Tak lama, sesuai dugaan Adrian, Ayra datang menggunakan taksi dan turun tepat di depan lobby yang dengan mudah dapat terlihat olehnya melalui sofa yang didudukinya.
Adrian beranjak berdiri menuju pintu lift dan menyapa Ayra yang sedang sibuk mencari kartu akses unitnya.
"Sore, Ay." Sapanya.
Ayra sempat tersentak, kunci yang baru didapatnya dari dalam tas langsung terjatuh ke lantai dan diambil oleh Adrian sebelum Ayra sempat membungkuk.
"Apa kabar?" Sapanya lagi sambil memberikan kunci unit apartemennya.
Ayra terdiam, masih tidak percaya dengan orang yang dia lihat saat ini di depan matanya.
"Adrian?" Adrian mengangguk sambil tersenyum.
Adrian mendorong Ayra untuk masuk ke dalam area lift dan menekan tombol atas karena tadi sempat membuat antrian masuk ke dalam lorong lift karena dirinya yang menyapa di depan pintu akses area lift.
Tangan Adrian masih setia di bahu Ayra. Terlihat sekali kalau dia sangat merindukan kekasihnya yang jarang berkabar dengannya ini.
Begitu masuk ke dalam lift, Ayra bergerak tak tentu hingga rengkuhan dibahunya terlepas. Adrian pun tidak mencoba untuk mengulanginya kembali. Dia hanya berdiri tegak disebelah kekasihnya.
"Mau minum apa?" Tanya Ayra ketika mereka berdua sudah berada di dalam unit.
"Apa aja." Jawab Adrian yang sudah duduk di sofa.
Tak lama, Ayra memberikan secangkir teh hangat untuknya dan Ayra sendiri. Serta beberapa cemilan yang ada di lemarinya. Dia pun duduk di sebelah Adrian.
"Kapan kamu datang?" Tanya Ayra santai.
Sejak awal Adrian merasa ada hal tidak biasa yang dilakukan Ayra padanya. Bahkan hingga saat ini. Tidak ada terbesit rasa atau ungkapan rindu untuknya. Padahal mereka baru bertemu kembali setelah Adrian dimutasi.
"Ehm.. siang tadi." Ayra hanya mengangguk.
"Aku kangen sama kamu, Ay." Ayra tersenyum tapi tidak menjawab.
Dia kembali beranjak dari sofa menuju dapur, mencoba mencari kesibukan lain sambil berbincang. Seperti.. tidak ingin berada di dekat Adrian.
"Gimana keadaan Ibu?" Tanya Ayra.
"Baik.. sukma juga baik." Jawab Adrian juga ikut beranjak dan menuju dapur menghampiri Ayra.
"Kata Ibu, kamu udah jarang hubungi Ibu atau Sukma." Ucapnya saat sudah berada di dapur, dibelakang Ayra sambil bersandar di meja persiapan mini.
"Ya, maaf.. aku agak sibuk belakangan ini." Jawabnya santai.
Dia terdiam setelah tidak ada lagi yang bisa dikerjakan di dapurnya. Masih berdiri membelakangi Adrian.
"Kamu juga udah jarang balas pesan dan angkat telepon aku, Ay." Ayra tersenyum.
Senyum yang tidak akan terlihat oleh Adrian karena dia masih berdiri membelakanginya. Hanya anggukan kepala yang tampak.
"Ya, aku sibuk." Jawabnya singkat tanpa ada kata maaf seperti tadi.
Ayra baru saja akan berpindah tempat meninggalkan dapurnya tapi dengan cepat Adrian menghalangi jalannya.
"Ay.. kamu marah?" Tanya Adrian.
Dia semakin tidak mengerti dengan perubahan sikap Ayra padanya. Padahal dia baru saja tiba dan dia sangat.. SANGAT rindu pada kekasih tercintanya.
Ayra diam dan memalingkan wajahnya. Sangat terlihat sekali kalau dia sedang marah yang bahkan dia malas untuk mengungkapkannya. Sehingga dengan raut wajah kusutnya dapat terlihat jelas tanpa berkata.
"Kasih tau salahku, Ay. Biar aku bisa perbaiki." Mohon Adrian sambil memegang kedua bahu Ayra.
Ayra diam sesaat. Lalu menatap Adrian dan tersenyum. Entah apa maksud dari senyuman yang sangat datar itu tapi kemudian sikap Ayra langsung berubah.
"Sampai kapan kamu di Jakarta?" Tanya Ayra.
"Ehm.. minggu siang aku pulang." Ayra mengangguk kembali tersenyum.
"Kamu udah makan?" Tanyanya lagi sambil mencoba melepaskan kedua tangan Adrian dari bahunya.
"Belum."
"Mau pesan makanan yang biasa?" Adrian tidak mengerti dengan perubahan sikap Ayra yang begitu tiba-tiba.
"Bo.. boleh." Jawab Adrian sedikit terbata.
Ayra pergi kembali ke ruang santai untuk mengambil ponsel dari dalam tasnya dan memesan makanan untuk mereka berdua.
"Aku mau mandi dulu. Kalau makanannya sudah datang, tolong ambil di lobby ya." Ayra meletakkan kembali ponselnya di atas meja agar pesanan makanan mereka bisa dipantau oleh Adrian.
Dia masuk ke dalam kamar tanpa menunggu jawaban dari Adrian yang masih terdiam sejak tadi. Tapi tetap mengangguk menyetujui meski Ayra sudah tidak berada di hadapannya saat ini.
Sementara Ayra yang sudah masuk ke dalam kamar hanya bersandar di punggung pintu, tidak langsung masuk ke kamar mandi. Dia menangis dalam diam. Sama seperti beberapa bulan sebelumnya ketika mendengar kabar kedekatan Adrian dengan salah satu staff baru yang jauh lebih muda darinya di tempat Adrian bekerja.
-----
Wingzzzz.....
Cerita ini sudah tamat loh di KaryaKarsa dengan judul sama.
Cari nama akun @wingz35 atau judul karya Love Expired
Enjoy!
Boleh banget nih diklik gambar bintang di kiri bawah sebagai bentuk apresiasi.. makasih 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Expired
RomanceLDR.. yakin baik-baik aja? Bisa sama-sama setia? Ayra meragukan hal itu, tapi Adrian terpaksa melakukannya. Hingga suatu hari Ayra melihat seorang gadis yang begitu akrab dengan Adrian bermalam di rumahnya. Satu kata yang langsung terlintas pada s...