Cemburu

588 46 1
                                    

Sejak kejadian beberapa waktu lalu, Lian kira akan ada perkembangan dalam hubungannya dengan Salsa. Namun ternyata dugaannya salah, mereka berdua sampai saat ini bahkan tidak mendapatkan kabar satu sama lain atau bahkan bertemu secara intens. Untungnya hal tersebut bukan disebabkan karena adanya pertengkaran atau sesuatu yang serius, melainkan memang keduanya sedang disibukkan dengan urusan masing-masing.

Beberapa waktu ini Salsa terlihat jarang ada di kantor HGM, dirinya sedang disibukkan oleh beberapa hal mengenai pembuatan baju. Salsa sibuk menyurvei bahan untuk pembuatan baju yang memang sedikit sulit untuk dicari karena harus memesan pada pengerajin kain tertentu. Tak hanya itu, dirinya juga tak jarang harus datang ke Adiwarna untuk mengurus berbagai macam laporan butik. Maka dari itu, Salsa menyerahkan segala urusan di HGM beberapa hari ini kepada Sabilla dan juga timnya.

Sama halnya dengan Salsa, Lian juga sangat sibuk dengan urusan kantor saat ini. Sering kali dirinya harus kesana kemari untuk keperluan meeting. Sebenarnya Lian ingin sekali menyempatkan waktu untuk mengunjungi Salsa di butiknya, namun jadwalnya beberapa hari ini begitu padat bahkan sampai mengesampingkan urusan pribadinya seperti sekedar untuk makan siang saja bisa terlewat.

~

"Huhh capek banget" ucap Lian dengan menghembuskan nafasnya panjang. Ia baru saja duduk di kursinya setelah kembali dari menghadiri beberapa meeting hari ini.

Seorang pria yang ada bersama Lian seharian ini juga ikut mendudukkan dirinya ke sofa di ruangan tersebut.
"Wah gila sih, kaki kayak gak ada remnya. Kesana kesini kayak gak dikasih kesempatan buat napas, bahkan minum aja gak sempet gue" ucap Dipta.

"Berlebihan lo. Nih minum" balas Lian sembari melemparkan sebotol minuman dingin yang ia ambil dari lemari pendingin kecil di belakang meja kerjanya.

Tanpa waktu yang lama, Dipta langsung menegak minuman yang ia terima dari Lian.
"Ya sorry, emang beda sih kalo calon bos mah" jahilnya.

Di tengah obrolan kedua pria itu, Nola tiba-tiba masuk ke ruangan Lian untuk mengingatkan pria itu mengenai pertemuan yang harus ia hadiri setelah ini.

"Eh ganggu gak nih?" tanya Nola.

Kedua pria itu kompak menggelengkan kepalanya.
"Aman, ada apa lagi nih?" tanya Lian terus terang.

"Tau aja kalo mau ngingetin jadwal. Nanti malem ada dinner sama salah satu investor ya, Rey. Ini penting banget jadi mau gak mau lo harus dateng" perintah Nola.

Selain menjalankan projek yang saat ini sedang ia kerjakan, Lian juga ditugaskan untuk menghandle beberapa kepentingan kantor guna membiasakan dan melatih dirinya dengan tugas-tugas yang memang nantinya harus ia laksanakan.

"Sendiri? Gila males banget. Sama lo aja deh, Ta" pintanya pada Dipta.

"Dih kenapa gue dah" protes Dipta.

"Whatever, mau sama pacar lo juga gapapa asal lo dateng, Rey. Lagian cuma makan malem biasa" balas Nola.

Dipta tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan Nola karena dirinya tahu bahwa itu adalah hal yang saat ini belum bisa Lian lakukan.
"Gimana mau bawa pacar La. Hubungan aja masih di gantung" jawab Dipta.

"Diem lo. Ya udah ntar gue dateng deh sama Dipta. Thank you, La" pasrah Lian.

Nola mengangguk untuk memberi jawaban lantas pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Merindu Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang