Hutama's Family

540 48 3
                                    

Halo semuaa,
Di sini aku mau disclaimer sedikit aja ya mengenai pekerjaan mereka. Jadi 'Merindu Selamanya' akan berfokus pada kisah percintaan Lian dan Salsa. Untuk segala macam pekerjaan, bisnis, dan projek yang ada di sini hanya sebagai pendukung cerita saja. Aku tidak akan menjelaskan mengenai semua itu secara detail karena memang aku tidak punya kapabilitas dalam bidang tersebut. Semoga kalian tetep suka yaa, enjoy💖

~

Hari ini kantor HGM terlihat sibuk seperti biasanya. Khususnya pada departemen di lantai 20 tempat Lian dan Salsa mengerjakan projek mereka. Meskipun hari ini mereka tetap sibuk pada kegiatan masing-masing namun keduanya tetap berada di kantor dan tidak sedang ada kegiatan di luar seperti meeting atau semacamnya.

Lian akhirnya memutuskan untuk makan siang di kantor saja hari ini. Sebelumnya ia sudah menghubungi Salsa untuk bertemu di cafetaria ketika jam makan siang tiba. Dirinya juga mengajak Dipta dan Sabilla agar tidak ada kecurigaan dari karyawan lain.

Cafetaria cukup ramai hari ini, Sabilla sudah sampai lebih dulu dengan senampan makanan di depannya dan duduk pada salah satu tempat yang terletak di ujung ruangan. Beberapa menit kemudian ia melihat Lian dan Dipta dari kejauhan sedang berjalan menuju tempatnya berada.

Setelah sampai, Lian menoleh ke kanan kiri seperti mencari seseorang.
"Loh kok sendirian Sab, Salsanya mana?"

"Kak Salsa masih di ruangan, Kak. Masih ngerjain sesuatu sih tadi, katanya ntar nyusul" jelas Sabilla.

Lian tahu bagaimana sifat Salsa jika terlalu fokus pada sesuatu akan mengabaikan hal-hal lain meski itu berkaitan dengan dirinya sendiri. Ia pun berniat untuk menjemput Salsa ke ruangannya.

"Ya udah gue jemput dulu deh, kalian makan duluan aja gapapa" ucap Lian sembari meninggalkan dua orang itu.

Salsa kini sedang disibukkan dengan pakaian-pakaian yang terpajang pada manekin. Wanita itu benar-benar fokus sampai tak sadar sudah ada Lian di belakangnya.

"ekhem.."deheman Lian barusan berhasil membuyarkan fokus Salsa.

Salsa sedikit terkejut dengan kehadiran Lian di ruangan tersebut. Takut pembicaraan mereka terdengar oleh timnya, Salsa sedikit menarik Lian untuk menjauh.

"Kok di sini sih? Kan janjiannya di cafetaria" tanya Salsa dengan sedikit menurunkan nada bicaranya.

"Kamu ditungguin di sana malah gak ada" jawab Lian datar.

"Ya jangan kesini juga dong Liann. Ya udah kamu kesana duluan deh nanti aku nyusul" balas Salsa.

"Oke, 5 menit" ucap Lian yang tidak bisa lagi ditentang oleh Salsa.

Akhirnya tak sampai 5 menit, Salsa sudah terlihat berada di sana dengan berjalan menuju ke meja di mana kekasih dan temannya berada sambil membawa senampan makanan lengkap dengan minum dan beberapa snack.

"Hai, maaf ya telat" sapa Salsa sambil menampilkan deretan giginya.

"Kita sih aman, cowo lo aja nih yang mukanya ditekuk dari tadi" balas Dipta dengan melirik laki-laki di sampingnya.

Salsa hanya bisa memasang tampang memelas pada Lian.
"Sorry"

"Gapapa, aku gak marah. Cuma aku gak suka kamu undur jam makan siang kayak tadi. Ya ini masih di kantor, ada aku atau Sabilla yang bisa ngingetin, kalo kamu lagi di luar gimana" ucap Lian dengan sikap senormal mungkin untuk menghindari kecurigaan orang lain.

"Iya gak gitu lagi janji, maaf ya" ucap Salsa meyakinkan.

"Udah ntar aja dilanjutin marahannya, makan dulu lah" timpal Dipta.

Merindu Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang