Nusa Dua Beach

645 42 13
                                    

Setelah melakukan perjalanan dengan pesawat kurang lebih 2 jam, kini Salsa, Lian, Sabilla dan Dipta telah sampai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Perjalanan selama beberapa jam itu sama sekali tidak terasa karena mereka benar-benar menikmati pemandangan yang disuguhkan dari atas awan.

Kini keempat orang tersebut tengah menunggu sebuah mobil yang akan membawa mereka ke penginapan yang sudah di pesan sebelumnya. Untuk sampai ke penginapan tersebut, mereka memerlukan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan.

Akhirnya sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka yang bisa dipastikan itu adalah mobil yang disewa Lian untuk mengantarkan mereka dari bandara menuju penginapan. Di tengah perjalanan, Salsa baru menyadari bahwa mereka belum mempunyai list destinasi tempat yang ingin dikunjungi kecuali pantai yang akan mereka datangi nanti.

Sebenarnya mereka bisa saja secara random memilih tempat yang akan dikunjungi, namun karena ada empat orang disini sangat mungkin bagi mereka untuk memiliki destinasi yang berbeda-beda.

"Kita emang udah punya list tempat yang mau didatengin?" tanya Salsa pada ketiga orang yang berada di dalam mobil tersebut.

"Ada, tapi aku bikin list buat tempat-tempat utamanya aja sih. Kayak pantai, tempat makan, sama pertunjukan. Mungkin sisanya bisa ngalir aja kalian pengennya kemana" tentu saja jawaban tersebut muncul dari mulut Lian yang duduk di samping kemudi dan mendapat anggukan dari Salsa yang duduk di belakangnya.

"Kamu sama Dipta pengen kemana, Sab? Mungkin aja kalian ada rekomendasi tempat seru" tanya Salsa pada Sabilla dan juga Dipta yang duduk di sampingnya.

Sabilla terlihat masih berpikir sambil menggulir layar ponselnya.
"Belom tau sih, Kak. Ini masih cari rekomendasi. Tapi kayaknya aku ngikut kalian aja deh" jawab Sabilla dengan menambahkan cengiran di akhir kalimatnya.

"Iya Sal. Semua tempat di Bali bagus-bagus jadi ngikut Pak Bos aja lah" jawaban Dipta barusan mendapat tatapan sinis dari pria yang duduk di samping kemudi.

"Bener juga, ya. Sekedar jalan-jalan aja kayaknya udah seru sih" timpal Salsa menyetujui ucapan Dipta.

~

Waktu 30 menit telah berlalu dan kini mereka telah sampai di salah satu penginapan dekat dengan tempat yang akan mereka kunjungi di sore hari.

Penginapan dengan tipe kamar yang berderet dan pintu kamar menghadap langsung ke arah luar yang begitu asri dan hijau. Mereka menyewa dua kamar yang bersebelahan agar memudahkan ketika saling membutuhkan sesuatu.

"Nih kuncinya buat kamu sama Sabilla" ucap Lian sembari menyerahkan sebuah kunci kamar yang akan ditempati kedua wanita itu.

"Yaudah, yuk. Istirahat bentar biar nanti sore gak kecapean buat ke pantainya" ajak Salsa setelah menerima kunci tersebut dari Lian.

"Sini aku aja yang bawain kopernya" ucap Lian sembari berusaha mengambil alih koper dari tangan Salsa.

"Gapapa, Li. Aman kok"

"Bisa jangan ngebantah gak, sayang? Aku aja yaa" tutur pria itu lembut namun cukup untuk membuat Salsa tidak mampu mengeluarkan bantahannya lagi. Wanita itu akhirnya menyerahkan kopernya kepada Lian sambil mengulas senyum manisnya.

"Aduhh berasa ikut liburan sama penganten baru! Nikahin lah Li, biar bisa nginep sekamar" gurau Dipta yang malah mendapat pelototan dari ketiga orang temannya terutama dari sang sahabat, Lian.

"Wehh becanda becanda" Dipta cepat-cepat memperbaiki ucapannya sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf 'v'.

Merindu Selamanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang