Upaya yang dilakukan Ji an dan Sullyoon untuk membujuk bunda rupanya sia-sia. Kata-kata yang mereka ucapkan untuk meyakinkan bunda seketika terkena skak mat saat bunda berkata "nggak nggak, Sully aja yang nginep di sini, soalnya waktu mama kamu telfon kemarin katanya di komplekmu habis ada yang kemalingan makanya kamu mau dititipin ke sini, kan bahaya kalian sama-sama perempuan. kalau misal ketemu yang aneh-aneh gitu gimana? yakin bisa ngadepin berdua dua an??"
Yahh, berakhirlah mereka di kamar Ji an malam ini. Tak apa, setidaknya mereka masih bisa melakukan banyak hal menyenangkan meskipun merasa terancam akan keberadaan Soobin.
"Eh kak lanjutin cerita kakak yang tadi dong! aku penasaran banget jujur"
"Hah? yang mana?"
"Yang pas makan batagorrr"
"Ohh yang tentang Jaehyun?"
Ji an membuka lebar-lebar telinganya sebelum mendengarkan cerita Sullyoon, tak lupa setoples camilan sudah ada di tangannya.
"Yang dibonceng itu namanya Shin Yuna, kelas dua belas, seangkatan sama Jaehyun. Kak Yuna ini anak dance yang famous di sekolah, karena yaa emang cantik dan bodygoals behh pinggangnya kecil banget."
"Mereka pacaran?"
"Engga, Jaehyun tuh emang gitu. Makanya waktu kamu bilang hampir kepincut sama Jaehyun kakak masih mikirin cara buat ngasih tau kamu sesuatu."
"Se friendly itu kah??"
"Bahkan lebih dari sekedar friendly Ji. Kakak ngga tau ya rada susah bedain antara fakboy sama friendly tapi Jaehyun tuh lebih ke fakboy tapi tapiii dia baik gitu lohh ahhh gimana ya jelasinnya."
"Gini-gini, sebut aja fakboy baik"
"HAHAHAHAHA, ya gituu kalau pulang sekolah yang diboncengin tiap hari beda. Karena baiknya dia, banyak yang udah baper tapi langsung sakit hati pas liat Jaehyun gitu ke semua cewe. Gue denger aja dia putus sama cewe terakhirnya karena cewenya gakuat"
"Njirrr kasian yaa"
"He'em, makanya Jaehyun tuh enak banget kalo dijadiin temen, kalau pacar-- harus mikir dua kali dulu deh."
"Emang siapa yang naksir si Myungjae?"
Ji an dan Sullyoon kompak menoleh ke arah sumber suara ketiga, dia adalah Choi Soobin. Laki-laki itu berdiri di depan pintu sambil menenteng kantong plasti berwarna putih.
"BANG KOK NGUPING SIHHH?!!?!?" Ji an berjalan marah ke arah pintu dan akan menutupnya kembali sebelum Soobin masuk.
"Ehhh bentar-bentar nihh martabak keju, gamau??"
Ji an secara otomatis membuka kembali pintu kamarnya tapi masih dengan memasang raut wajah sinis.
"Abang ikut masuk yaa adekku yang cantik jelitaaa" Soobin pun ikut masuk ke dalam kamar dan menyuguhkan martabak yang ia bawa, martabak keju, varian kesukaan adiknya itu.
"Ji an? Sully? atau kalian berdua yang suka Myungjae???" Telisik Soobin
"Engga!" Jawab mereka berdua kompak
"Lah terus?"
"Ya gue cuman pengen denger kak Sullyoon cerita-cerita soal senior di sekolah aja bang"
"Sullyoon kata gue sih kalau mau naksir emang jangan Myungjae, lo bisa digerebek cewe cewe nya hahahahaha"
"Dih siapa juga yang mau naksir tu anak"
"Dan elo dek, gausah lah naksir naksir cowo. Percaya sama abang mereka ga ada yang bener."
"Apalah abang ini ngelarang ngelarang, aku ni udah masuk SMA bang"
Ji an kesal, Soobin ini termasuk kakak yang cukup protektif kepada adiknya terutama soal laki-laki. Tapi ia baru sadar, terdapat sesuatu yang janggal pada kalimat yang baru saja ia ucapkan.
"Balik lagi aku aku an kan, kamu aja masih pake aku kamu ke Sully. Kok sok sok an pengen gue lo an sama abang, ngga merasa bersalah? bunda kalau tau juga pasti marah Ji"
Sejak masuk SMA ini, Ji an memang meminta Soobin untuk mengganti panggilan diantara mereka menjadi "gue & lo" agar terdengar keren katanya. Tapi sebelum itu bunda selalu melarang anak-anak untuk saling memanggil dengan panggilan itu, bunda rasa itu kurang sopan karena sedari dulu keluarga memang mereka tidak terbiasa menggunakan panggilan tersebut.
"Didengerinnya juga kayak rada aneh Ji" Sullyoon kali ini berada di pihak Soobin.
"Huhh, iya iya. Gausah pake gue elu lagi" Ji an mendengus kesal
"Ini baru adek abang" Soobin Tersenyum manis kemudian mengusak pelan pucuk rambut adiknya.
Sudah lama Soobin tak memanjakan Ji an seperti ini, terkadang Ji an juga merasa rindu akan sifat lembut kakaknya ketika ia masih kecil.
"Terus? Lo mau di sini aja gitu? Mau nimbrung obrolan cewe?" Ucap Sullyoon ketus
"Ngga gitu, anu.. gue mau minta saran sama kalian berdua, kalian kan cewe"
"Kenapa bang?"
Ji an melihat mimik wajah Soobin yang mulai serius, seperi ingin membicarakan hal penting.
"Kalau cewe ultah, biar seneng di kadoin apa ya?"
"ABANG PUNYA PACAR BARU???" Sang adik merasa lebih bersemangat daripada yang lain.
Sementara Soobin hanya menggaruk tengkuknya. "Hehe"
"First of all cewe lo suka nya apa?"
"Apa gimana?"
"Gini aja deh, dia akhir-akhir ini lagi ngomongin sesuatu ngga? ntah barang, makanan, atau apapun deh?"
"Ada! Dia kemarin ngomongin mainan yang di susun-susun itu."
"Lego ya bang???? Ayo besok aku temenin beli, aku tau tempat yang legonya bagus-bagus"
Ji an merasa sangat senang mengetahui Soobin sudah memiliki pacar baru. Karena beberapa bulan lalu kakaknya ini sempat terpuruk dan sedih karena ditinggal oleh perempuan biadab yang hanya menginginkan uang pacarnya lalu ditinggal begitu saja.
Soobin memang tergolong polos soal percintaan, ia selalu tulus menjalani sebuah hubungan. Tapi sialnya ia beberapa kali bertemu dengan perempuan yang tidak tepat, selalu berakhir dighosting, diselingkuhi, atau bahkan hanya terus-terusan dimintai belanja segala macam barang oleh pacarnya dulu. #poorsoobin
KAMU SEDANG MEMBACA
TSundere - Han Taesan
FanficTaesan, T nya Tsundere. ◗ start May 30, 2024 ◗ end Jul 4, 2024 🎖 highest rank :: ◗ #1 in boynextdoor (160724) ◗ #1 in taesan (030824)