Jisoo dan SBMPTN

401 64 8
                                    






Lisaaa

Jen, ada guru?

Ada ni, kenapa?


Jen, jadwal les aku dimajuin nih. Tutor yang ini juga
rada galak, kalau hari ini enggak bisa pulang sama
kamu dulu gapapa?
Besok janji deh, aku bakal pulang bareng kamu.
Gapapa Jen?

Gapapa Lisa hahahaha
Aku sama Rosè pulangnya nanti.

Jen, maaf ya

Eh jangan minta maaf!!!


Kalau ada apa-apa langsung hubungi aku ya nanti.
Kamu hati-hati di bus nanti

Laksanakan!!!

---------





Jennie tersenyum hambar membaca pesan tersebut. Bukan karena dia tidak mau naik bus kota, melainkan ingin sekali menghabisakan banyak waktu bersama Lisa, mengingat akhir-akhir ini pikirannya selalu mengarah kepada Jisoo. Jennie tidak mau posisi Lisa dipikirannya tergantikan oleh Jisoo.

Sejak telepon minggu lalu, Jennie dan Jisoo tidak terlibat komunikasi lagi. Pada saat itu, Jennie tidak merepons jawaban Jisoo di telepon, malah segera memutuskan sambungan. Jisoo bilang, dia juara dalam hal mengetahui segala macam hal tentang Jennie.
Detik itu juga kembali Jennie merasakan jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, dan baginya itu bukanlah hal yang wajar mengingat Jisoo bukanlah orang spesial baginya, pun sebaliknya.

"Jen ngelamun terus. Ayo pulang." Rosè menyadarkan Jennie, dan gadis itu langsung melihat sekitar kebingungan, karena kelas sudah sepi.

"Hah, udahan ya?"

"Udah dari sepuluh menit yang lalu, dan lo masih ngelamun kaya lagi nanggung beban negara." Jennie meninju pelan lengan Rosè, kemudian membereskan buku-bukunya untuk dimasukkan ke tas.

"Pulang bareng Ros."

"Lo nggak sama---Hp lo geter tuh. Sumpah, dari tadi sebenernya."

"Hah? Iya ya?" Jennie langsung mengecek ponselnya. Dia kembali menghembuskan napas berat setelah melihat enam panggilan dan lima pesan yang belum terbaca dari Jisoo. "Ya Tuhan, muncul lagi dia."

"Apanya?" Rosè penasaran, berusaha mendekatkan diri untuk melihat isi ponsel Jennie.

"Jomblo kepo banget dih!" Jennie segera menutup layar ponselnya, dan Rosè langsung memicingkan mata kesal.

"Dih, nyebelin."

"Rosè, gak jadi pulang bareng. Gue ada yang jemput."

"Oh, yaudah, gue cabut duluan." Sebelum benar-benar keluar kelas, Rosè sempat diam dan melihat Jennie lagi. "PR Geografi kerjain woy Jen!" Teriaknya penuh penekanan, tapi dijawab penuh kesantaian.

"Insya Allah."



-------------


Ka Jisoo


Woy jelek
Jen
Angkat telp gue
Oh masih dikelas ya?
Jen, ke mall yuk?

Gak. Ogah.


Boba deh

Oke deal


Segini doang Jen? Sama boba langsung luluh?
Sama cowok lain gak boleh gini!

Jisoo & Hukum (JenSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang