Jisoo, Jennie, dan Kupu-kupu 2

446 61 12
                                    

Jennie (Tugas, UN, PTN)



Kak, kak, kak
Gue baru selesai nugas sama nyelesain 15 soal UTBK
Vidio callan yuk buat bahas
Yaaaaaaaa? Mau yaaaaa?



Ok, bentar

**********











Dilihat Jisoo, jarum jam baru menuju ke angka tujuh, tumben sekali Jennie sudah menyelesaikan tugas-tugas dan berbagai contoh soal UTBK. Di lain sisi, Jisoo juga senang karena malem ini, Jennie tidak merengek untuk bertemu. Padahal, sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah keduanya melakukan panggilan vidio.

Baru aja Jisoo hendak menekan tombol panggilan, suara pintu kamarnya yang terbuka berhasil menghentikannya. Dilihatnya Mama sudah berdiri diambang pintu.

"Jisoo, obat dimana ya? Kok tadi dimeja belajar gak ada?"

"Ada dikantong celana Jisoo kayaknya Mah. Nanti, Jisoo cari ya, Jisoo mau belajar bareng Jennie dulu lewat vidio call, abis itu langsung minum obat sama vitamin."

Mama langsung mengiyakan dan menutup pintu kamar Jisoo kembali. Sementara itu, Jisoo sebenernya tidak terlalu yakin dengan jawabannya. Dia hanya merasa terburu-buru untuk menjawab karena ingin menghubungi Jennie. Sedikit dia berpikir dimana letak obatnya, kalau tidak salah, dia bawa tadi pagi saat mengantar Jennie.

Sementara itu, sedikit lama Jennie mengangkat panggilan vidio. Selama menunggu, Jisoo melihat wajah pucatnya dari layar ponsel. Sedikit Jisoo merapikan rambutnya, kemudian membasahi bibirnya agar tidak terlalu terlihat pucat, lalu membuka matanya sedikit lebar agar tak terlihat lemas. Dia tidak mau ada kecurigaan apapun muncul dalam pikiran Jennie.

"Halo!" Terdengar suara Jennie, diiringi wajahnya yang memenuhi layar ponsel Jisoo.

Jisoo melihat Jennie sedang berada dikamar, memakai baju tidur bermotifkan boneka beruang. Jisoo tersenyum sumringan melihat pemandangan itu. "Tumben banget pengen vidio callan, biasanya juga ngerengek minta ketemu."

"Emangnya lo bisa kalo gue minta ketemu sekarang?"

"Nggak sih, hahaha."

"Makanya, vidio call aja. Jaman udah canggih gini, masa kalo kangen mau ketemu, cuma ditelepon? Huh, susah sih, pacaran sama orang kolot mah."

"Iya deh, yang masih anak muda." Jisoo menyudahi pembukaan mereka, sebelum lebih banyak hal tidak penting yang dibahas. Bisa Jisoo lihat jemari Jennie memegang pulpen, dan mungkin aja ada buku-buku soal juga yang terbuka didekat gadis itu.

"Lagi belajar apa sekarang?" Jisoo bertanya, penasaran dengan apa yang sedang Jennie baca.

"Lagi baca sejarah Indonesia dijajah jepang," Jennie menjawab tanpa menoleh ke kamera.

"Wih, cepet ya kemajuannya. Kemarin perasaan masih belajar jaman belanda." Jisoo betulan kagum. Namun, dia juga tidak mau dicueki oleh Jennie yang terlalu serius membaca buku seperti sekarang. "Jen, masa gue nya dicuekin?" Jisoo sudah pasang ekspresi melas, tapi Jennie tetap fokus dengan buku.

"Ya udah, sana belajar Jen. Inget ya, Dokuritsu Junbi Cosakai, Dokuritsu Junbi Inkai," lanjut Jisoo pada akhirnya, memutuskan untuk memperhatikan Jennie aja tanpa banyak berkomentar.

"Ih, apaan tuh?" Tanya Jennie tiba-tiba. "Ini ceritanya lo lagi gombalin gue kak? Biar ke distrak belajarnya? Ngaku aja lo." Jennie tersenyum jahil, sedangkan Jisoo kebingungan.

"Jen?" Panggil Jisoo, seolah tak percaya dengan ucapan Jennie barusan.

"Iya? Apa? Artinya yang tadi itu aku sayang kamu dalam bahasa jepang ya? Ngaku lo! Ketebak gombalan anak doyan sejarah kayak lo nih." Dengan percaya dirinya, Jennie menyahuti Jisoo.

Jisoo & Hukum (JenSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang