Jennie dan Keinginannya

308 58 10
                                    













Jennie (Tugas, UN, PTN)



Jennie, jawab chat gue

Apa


Gue kesana ya?


Ujan
Gue ngerjain soal utbk
Ujan kak.......


Jen, lo tau dari mana? Kasih tau gue.....


Dari jendela, keliatan ujan


Bukan itu maksud gue Jen
Jen, gue kesana ya?


Ngapain? Udah malem. Ujan
Tapi boleh deh kalo buat jelasin sejarah
indonesia atau PKN


Jen, maaf.......





*********














Jisoo melajukan mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Dia hanya ingin cepat sampai dan menanyakan sejak kapan Jennie mengetahui tentang penyakitnya. Dan terpenting, dia ingin menjelaskan semuanya kepada Jennie. Selama perjalanan itu, pikirannya terus-terusan  menebak beberapa kemungkinan yang akan terjadi. Namun pada akhirnya, Jisoo pasrah akan kemungkinan itu. Jennie berhak marah dan kecewa atas kebohongan yang dirinya lakukan. Bahkan, Jennie pantas memilih untuk meninggalkan Jisoo setelah ini.

Sesampainya dirumah Jennie, Jisoo langsung memarkirkan mobilnya asal. Dia mengetuk pintu dan disambut ramah oleh Mommy. Sebelum Mommy atau Papi Jennie sempat bertanya, Jisoo lebih dulu meminta izin menemui Jennie.

"Jen, gue boleh masuk kamar Lo?" Tanya Jisoo diiringi ketukan pintu.

"Iya Kak, masuk aja. Nggak dikunci kok." Terdengar suara Jennie dibalik sana.

Dengan pelan, Jisoo membuka pintu tersebut. Dia sudah siap dengan apa pun yang akan terjadi. Bahkan, jika Jennie menyumpahinya dengan kata-kata kasar dan pukulan sekalipun, ia akan menerima dengan senang hati.

Didapatinya Jennie sedang duduk di dekat meja belajar. Jennie sedang terlihat membolak-balikkan lembaran buku tebal yang berisikan latihan soal SBMPTN. Jennie sempat menoleh ke belakang dan memberikan sebuah senyuman kepada Jisoo, yang sungguh membuat Jisoo semakin bingung.

"Cepet banget, ngebut ya lo?" Tanya Jennie santai, lalu melanjutkan bacaannya.

"Jen?"

"Apa? Ayao, katanya mau jelasin sejarah indonesia." Jennie bangkit dari kursi belajarnya, mengambil beberapa buku tebal dan membawa itu untuk diletakkan di kasurnya, Jennie juga memposisikan duduknya tepat disamping Jisoo.

"Ayo kak. Lo cerita sejarahnya, nanti gue catet." Jennie menatap Jisoo seperti biasa. Jisoo tidak menjawab, bibirnya diam, matanya tertuju kepada Jennie, berusaha untuk mencari tau apa yang sedang gadis ini pikirkan. Mengapa Jennie tidak marah? Mengapa Jennie tidak kecewa? Mengapa Jennie bersikap seperti biasa? Bahkan, seperti tak terjadi apa-apa. Apa yang sebenarnya ada dipikiran Jennie?

"Jen, sejak kapan?" Akhirnya, Jisoo memberanikan diri untuk bertanya.

"Nggak tau, kan lo belum jelasin sejarah apapun ke gue. Gue cuma inget hari kemerdekaan indonesia aja Kak."

Jisoo mengusap wajahnya. Salahnya yang sudah membuat Jennie seperti ini.

"Bukan itu yang gue maksud Jen," ujar Jisoo . Jennie tak menjawab, malah mengambil bukunya dan membuka salah satu halaman.

Jisoo & Hukum (JenSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang