Jisoo, Minuman dan Kejujuran

392 56 9
                                    

Kak Jisoo

Good morning Jen

IH

Ucapin balik.

Gak mau

Iya morning too kak Jisoo😔


****


Jisoo segera memelesat dengan mobilnya untuk segera bertemu dan mengantar Jennie. Tidak seperti pagi-pagi yang lalu ketika Jisoo memiliki jadwal untuk hemodialisa, dia akan sangat malas, bahkan hanya untuk bangun dari tidurnya. Namun, pagi ini, Jisoo malah bangun lebih awal dan bersiap diri.
Jisoo menghentikan mobil didepan rumah Jennie. Dari kaca, dia bisa melihat Jennie menghampirinya dengan terburu-buru.

"Awas kepalanya--"

"Aduh!" Belum sempat Jisoo menyelesaikan peringatannya, terdengar ringisan dari Jennie.

"Kan." Jisoo melepaskan tangan Jennie yang sedari tadi memegang bagian kepalanya yang terbentur mobil. Diusap-usap nya dengan sangat lembut bagian itu oleh Jisoo. Jennie cuma diem, salah tingkah diperlakukan seperti ini saat status mereka sudah berubah.

Setelah memastikan Jennie baik-baik aja, Jisoo langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah. Untungnya, jalanan tidak terlalu macet pagi ini, hanya sedikit padat akibat ulah angkutan umum yang berhenti seenaknya.

"Kemaren gimana? Belajar apa aja? Ada cerita gak disekolah?"
Jisoo membuka obrolan, matanya fokus pada jalanan.

"Hm...., gitu deh," jawab Jennie canggung. Sejujurnya hingga saat ini, Jennie masih tidak percaya bahwa dirinya dan Jisoo sudah memiliki status baru.

"Gitunya tuh gimana? Ceritain lah ke gue."

"Gue kemarin dikasih tepuk tangan sama guru dan temen-temen kelas Kak," Jennie memulai dengan sedikit malu. Jisoo segera menoleh dan menatap Jennie tak percaya.

"Wah? Ngapain? Lo gak joget didepan kelas kan Jen?" Jisoo langsung dihadiahi tatapan tajam dari Jennie.

"Ah, gak tau ah. Males lo mah, ngeledek mulu!" Jennie mengerucutkan bibir kesal.

"Bercanda Jen. Hahaha." Jisoo terkekeh, sebelah tangannya terangkat untuk mengusap-usap rambut  samping Jennie.

"Ayo lanjut ceritanya. Gue mau dengerin nih," sambung Jisoo dengan senyum hangat yang berhasil menghilangkan kesal Jennie.

"Jadi kan, guru sejarah tuh nanya, lebih ke ngingetin gitu sih. Katanya, Belanda ngejajah indonesia berapa tahun? Nah, temen gue pada jawab 350 tahun tuh Kak. Semuanya deh pokonya. Nah, gue tiba-tiba angkat tangan buat jawab. Lo tau gak sih, gue baru angkat tangan aja, yang lain tuh udah heboh banget, kayak gak nyangka seorang Jennie mau jawab pertanyaan guru, apalagi pelajaran sejarah. Malah ada yang nyeletuk gini, 'siap-siap semua, kayaknya akhir zaman emang udah semakin dekat, liat aja Jennie udah berubah gini.' Parah banget gak sih kak. Sumpah sebel banget gue."

Jisoo mendengarkan dengan baik, sesekali juga melihat kearah Jennie. "Hahahahaha. Terus-terus gimana tuh?"

"Ya udah tuh, gue menentang semua yang bilang 350 tahun kak."

"Loh, padahal gue belum jelasin kan ke lo?"

"Gue bacalah!" Sahut Jennie sangat percaya diri.

"Widih, keren banget. Terus gimana lo jelasinnya? Kasih tau dong." Jisoo penasaran dengan lanjutannya. Jisoo terlihat sangat senang sekali, karena Jennie secara tidak langsung baru aja melaporkan dua perkembangan baiknya dalam hal belajar, percaya diri juga menambah minatnya terhadap literasi.

Jisoo & Hukum (JenSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang