...
"Aku mau sama Hyunjin malam ini, gak mau balik apartemen." Felix merengek. Mendekap erat Hyunjin.
Seungmin menghela napas pelan, "Felix, kita akan ke pergi dua hari lagi, kau bilang belum packing, kan?" ucap Seungmin. Anak ini, kalau sudah mabuk makin ngeselin saja.
Felix menggeleng, "gak mau, beres-beresnya besok aja. Felix mau sama Hyunjin." Merengek seperti anak kecil.
Hyunjin tertawa, "tidak apa, Seungmin. Aku akan mengantarnya besok pagi. Pulang duluan, ya." Hyunjin memakaikan Felix mantelnya, digendong bridal. Masuk ke dalam mobil. Melambaikan tangan lalu pergi.
Felix tertidur selama perjalanan ke hotel.
Menggemaskan sekali. Pikir Hyunjin.
Hyunjin merebahkan Felix di atas ranjang. Mencium dahi si manis yang sedang tertidur itu.
Membuat Felix terbangun, menggeliat pelan. Tersenyum mendapati wajah Hyunjin tepat berada di depan wajahnya. Tangannya mengelus pipi yang lebih tua.
Hyunjin menangkupkan bibirnya dengan bibir ranum Felix. Melumat pelan. Keduanya saling bertarung lidah. Ketika oksigen keduanya habis, mereka melepaskan sejenak, lalu dilanjutkan lagi.
Tangan Hyunjin bergerak masuk ke dalam pakaian yang dikenakan si submitive. Menyentuh setiap inci kulit si manisnya.
Felix sangat menikmati sentuhan-sentuhan Hyunjin di tubuhnya. Dia kangen, rindu dengan sensasi yang kekasihnya berikan dengan penuh cinta.
Benang saliva terhubung di pinggir bibir kedua orang itu. Bibir Hyunjin mencium pipi Felix, lalu turun perlahan ke leher, menyesap perpotongan lehernya. Felix mendongak keenakan. Hyunjin dengan cepat melucuti pakaian yang dikenakan Felix. Lalu melepaskan pakaiannya sendiri.
Felix agak terkejut mendapati adik kecil milik Hyunjin lebih besar daripada yang dia inggat. Sebentar, mereka akan melakukannya sekarang? Malam ini?
Tunggu dulu, Felix belum siap. Sudah lama sejak dia melakukan ini, terakhir kali dia melakukannya sendiri. Membeli sebuah vibrator di toko online. Itu sudah lama. Lubangnya pasti lebih sempit daripada beberapa tahun lalu, jarang dimasuki. Dia belum siap untuk dikocok-kocok.
Felix menutup wajahnya dengan kedua tangan. Mengatur napas yang naik turun.
Hyunjin heran sendiri, memegang tangan kekasihnya. Langsung mengerti begitu melihat raut wajah Felix. Tersenyum simpul. Mencium dahinya.
"Tidak apa-apa, aku akan bermain lembut. Nikmati saja, honey." Bisik Hyunjin di telinga Felix.
"Bohong."
Hyunjin tertawa, "apa pernah aku berbohong padamu?"
Felix menggeleng pelan. Hyunjin memang tidak pernah berbohong padanya. Dia tahu itu.
Dimulai dengan Hyunjin mengurut milik Felix pelan-pelan. Menggerakkan tangannya dengan tempo biasa.
Hnggh....ahhh..
Felix mendesah, kepalanya mendongak. Tangannya meremat erat seprei. Miliknya mengeras dengan cepat. Kemudian muncrat, mengenai tubuhnya sendiri. Mencoba menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Hyunjin tersenyum puas, melihat wajah erotis Felix membuatnya gila. Tapi langsung tersadar, membatalkan niatnya untuk langsung memangsa Felix.
Jari tengahnya mulai masuk perlahan ke lubang Felix. Ditambah dua jari kemudian.
Felix mendesah keras.
"Sst.., nikmati, Felix. Aku belum mulai."
Felix mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Time no See
Подростковая литератураSeorang Hwang yang jatuh cinta pada seorang Lee di tengah badai salju. Seorang Lee yang akhirnya merasakan kembali rasanya dicintai. BxB, Dom:Hyunjin, Sub:Felix