8 [salah orang]

148 19 0
                                    

...

"Felix, tumben benget kau pakai baju yang menutup begitu, biasanya juga ogah-ogahan." Jeongin menunjuk pakaian Felix, maksudnya adalah baju dengan kerah menutupi leher begitu.

Mereka berempat sedang berjalan-jalan di tempat perbelanjaan yang sedang populer akhir-akhir ini. Katanya Jisung hendak membeli sepatu baru, meminta teman-temannya menemani.

Yang jelas Hyunjin sedih karena dia belum bisa bertemu Felix lagi sebelum malam.

"Agak dingin aja hari ini," jawabnya.

Jeongin mengangguk paham, beberapa hari ini memang agak dingin.

Jisung menemukan toko sepatu langganannya, menarik Seungmin. Jeongin juga ikut. Felix memutuskan menunggu di luar saja.

Felix duduk sambil memainkan handphone nya. Memeriksa aplikasi chat. Siapa tahu Hyunjin atau mungkin ibunya mengirim pesan, walaupun tingkat mustahilnya tinggi sekali. Ibunya bahkan tidak peduli dia sedang berada di mana.

Hynjinn

Sayang, hati-hati ya.

Aku kangen, cepetan pulang...

Kalau ada apa-apa bilang, loh, ya.

Love u.

Tanpa sadar Felix tersenyum kecil. Hei, ada apa dengan kekasihnya ini? Dia hanya pergi sebentar saja. Hyunjin lucu juga rupanya. Yah, sebenarnya Hyunjin memang lucu hanya di depannya. Cuma Felix saja yang baru sadar.

Aku tidak lama

Love u too.

Hei, apa ini, mengapa dia ikutan mengetik seperti ini? Dadanya berdegup kencang. Wajahnya bersemu. Perasaan yang dia rasakan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Apa ini rasanya jatuh cinta. Apa pantas dia mendapatkan cinta ini?

"Felix?"

Felix menoleh kearah sumber suara, itu suara seorang wanita. "Ah, Yeji?"

Wanita itu tersenyum lebar. Berlari ke arah Felix. Memeluknya seperti sahabat lama yang baru bertemu. "Sendirian? Di mana Hyunjin?" tanyanya. Melihat sekeliling.

"Tidak, aku bersama teman-teman. Hyunjin tidak ikut," jawab Felix. "Yeji sendiri?"

Yeji tertawa kecil, memanggil teman-temannya. "Aku juga bersama teman-temanku. Biasa kumpul-kumpul cewek. Mana teman-temanmu?"

Felix menunjuk toko sepatu yang tadi dimasuki oleh Jisung dan yang lain. "Mungkin sebentar lagi selesai."

Teman-teman Yeji datang tak lama kemudian. Mereka adalah sekumpulan perempuan yang cukup populer di sekolah Yeji. Berarti Yeji juga termasuk yang populer. Yah, mukanya sebelas-dua belas dengan Hyunjin, sih, jadi maklum aja.

"Hai, kenalan Yeji, ya?" Salah satu dari mereka bertanya, berjabat tangan dengan Felix.

Felix mengangguk, "Lee Felix. Panggil Felix saja," ucapnya.

Gerombolan itu ada lima orang termasuk Yeji, mereka bergantian berkenalan dengan Felix.

"Hei, frekless mu bagus juga." Ucap yang bernama Lia. Menatap wajah Felix lekat-lekat. Dia tidak bohong dengan kalimatnya. Beberapa orang yang memiliki frekless tapi malah tidak terlalu cocok di wajah mereka. Berbeda dengan Felix, dia memiliki frekless yang membuat wajahnya semakin indah dan cantik. Dia cocok dengan frekless itu.

Felix tertawa kecil, "aku kadang tidak terlalu percaya diri dengan ini." ucapnya jujur. Bahkan ibunya pernah memakinya karena frekless ini.

Lia menggeleng, tersenyum lebar, "apa maksudmu? Frekless ini membuatmu sangat terlihat tampan, Felix," ucapnya, diselinggi anggukkan beberapa yang lain.

Long Time no SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang