20 [long time no see]

210 24 0
                                    


...

.

.

.

...

"Lix, sudah dengar kabar tentang pesawat jatuh itu? Katanya pesawat dari Korea menuju Australia, loh" Haruto menunjukkan berita di handphonenya. Malam ini mereka berdua menginap di rumah Seungmin. Bangchan ada dinas ke London, menyuruh Felix untuk menemani istrinya ini. Felix membawa Haruto untuk ikut.

Felix mengangguk, dia sudah tahu itu. Muncul di tayangan berita manapun. Parah sekali. Semoga tidak ada seorang yang dia kenal yang menjadi korbannya. Semoga.

Felix menguap, "aku tidur duluan, aku lagi capek banget hari ini." Dia berjalan menuju kamar tamu." Meninggalkan Haruto dan Seungmin.

"Hei, aku ingin tanya sesuatu. Tapi kau harus janji jangan bilang-bilang ke Felix. Bisa digebuk aku nanti." Ucap Haruto dengan suara sepelan mungkin. Agar tidak terdengar oleh Felix dan mengganggu tidurnya.

Seungmin menoleh, menatap Haruto heran. Kemudian mengangguk.

"Mau tanya soal pacar Felix. Aku tahu, CEO Hwang.ent, kan. Tapi kudengar pacar beliau itu adalah Yang Jeongin. Lalu Felix itu apanya?" tanya Haruto. Langsung to the point.

Seungmin berpikir sejenak, "bisa dibilang kalau Felix itu pacar aslinya. Yah, kau tau cinta segitiga? Felix dan Jeongin bersahabat. Jadi Felix memutuskan untuk mengalah, itu saja."

"Jadi, itu berarti Felix jomblo, kan?"

"Hei, siapa yang bilang kalau Felix putus dengan Hyunjin? Dia hanya mengalah, bukan berarti dia putus. Felix memang membiarkan Jeongin melakukan apapun dengan Hyunjin. Tapi sejatinya Hyunjin itu milik Felix. Ibaratnya Felix hanya meminjamkan mainannya sebentar pada Jeongin. Mengerti? Nanti atau mungkin kapan-kapan, Jeongin pasti akan menyerah dengan Hyunjin."

"Lah, menyerah?"

"Kan Hyunjin itu mencintai Felix. Cinta sejati kalau memang bukan sekedar kata-kata saja pasti akan selalu menang, kok. Hyunjin mencintai Felix, begitu juga sebaliknya. Lagipula cinta tidak bisa dipaksakan. Bisa jadi semakin dipaksa malah semakin enek. Kata Felix itulah yang terjadi pada Jeongin dan Hyunjin sekarang. Makanya dia selalu percaya pada Hyunjin." Seungmin menunjukkan sebuah foto di handphone-nya. Felix dan Hyunjin.

Di foto itu Felix dengan rambut pirangnya memeluk Hyunjin mesra. Sementara Hyunjin mencium pucuk kepala Felix. Itu sebenarnya Jisung yang memfotonya secara tidak sengaja, makanya terkesan nyata.

Haruto ber-oh pelan. Cinta Felix rumit juga. Memandangi foto itu lama. Felix dengan rambut pirang ini baru pertama kali dia lihat. Sejak pertama kali bertemu rambut Felix adalah hitam legam. Pandangannya beralih ke jari Felix yang mengenakan cincin homaika. "Kau tahu soal cincin homaika yang selalu Felix pakai?"

Seungmin mengangguk, "itu hadiah dari Hyunjin. Ulang tahunnya, tiga tahun lalu. Cincin itu bukti dia selalu percaya pada Hyunjin. Kita tunggu saja, bisa jadi Hyunjin kemari untuk menjemputnya dan bakal langsung di-rabi."

Haruto tertawa kecil, mengangguk, "aku menantikan itu."

...

.

.

.

...

2 Years Later

Dua tahun kemudian Felix lulus kuliah S1-nya dengan nilai sempurna. Juga Haruto dan Seungmin. Felix memutuskan untuk kembali ke Korea seperti janjinya. Sementara Seungmin dan Bangchan juga berniat pulang ke Korea juga, membesarkan anak mereka yang baru berusia dua tahun. Haruto ingin melanjutkan S2 di University of Seoul, otomatis dia akan pindah ke Korea juga.

Long Time no SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang