2 [bertemu]

390 38 1
                                        

...

"Terima Kasih, datanglah kembali." Ucap petugas kasir, menyerahkan uang kembalian dan membungkukkan badan.

Hyunjin mengangguk, lalu berjalan pergi. Meninggalkan dua petugas minimarket yang berteriak histeris, seakan habis melihat idola terkenal. Sedikit menyesal karena tidak memakai masker. Tangan kiri Hyunjin membawa kantung belanjaan dan tangan kanannya memegang handphone samsung keluaran terbaru.

Sengaja tidak membawa motor atau mobil, ingin memerhatikan daerah barunya sekarang. Menghafalkan jalan-jalan, toko-toko, mall, juga gymnasiun.

Bruk! Prang!

Lelaki pirang di depan Hyunjin itu berjongkok untuk mengambil handphonenya yang jatuh, tidak sengaja jatuh kerena tersenggol bahu lebar Hyunjin. Mata Hyunjin terfokus dengan palang-palang toko sehingga tidak menyadari lelaki pirang ini lewat di sampingnya.

Hyunjin berjongkok, mengambil handphone yang terjatuh itu. Menyebabkan tangan atletiknya menyentuh tangan mungil milik lelaki pirang itu. Mereka sama-sama mau mengambil benda yang sama. Keduanya saling berpandangan. Mata hitam Hyunjin menatap manik seperti mutiara hitam dasar laut dari wajah berfreakles di hadapannya. Cantik dan manis.

Butuh beberapa saat hingga Hyunjin sadar, dia segera bangkit dan menarik tangannya kembali.

Lelaki pirang itu menatap nanar handphonya yang pecah dan tidak bisa dinyalakan. Menghela napas kasar. Menatap dingin Hyunjin di hadapannya.

"Maaf, aku ganti handphone-nya." Ucap Hyunjin kikuk, terseyum semanis mungkin.

Si pirang itu memandang wajah Hunjin lekat-lekat. Mulutnya sedikit terbuka, seakan menyadari sesuatu. Menunjuk Hyunjin dengan tangnnya masih memegang handhone rusaknya. Menyadari sesuatu, "kau, yang baru pindah itu?"

Hyunjin memiringkan kepalanya. Lalu mengangguk kecil.

Lelaki pirang itu berguman pelan. "Aku tetanggamu, rumah kita saling berhadapan."

Hyunjin ber-ooh, mengangguk. Tetangganya toh.

"Maaf, aku duluan, aku buru-buru." Si pirang itu melengos pergi, setelah mengambil sim card handphone-nya dia membuang handphone itu ke tempat sampah. Berbelok di pertigaan, lalu tubuhnya menghilang tertutupi kerumunan orang.

Hyunjin heran sendiri, mau ke mana dia? Sebentar lagi malam. Ah, sial, dia lupa menanyakan nama lelaki pirang tadi. Oh, benar juga, harus membeli handphone baru untuk mengganti yang terjatuh tadi.

...

Malam ini tidak ada badai, tapi salju sudah mulai menumpuk di halaman rumah Hyunjin. Sementara pemilik rumah sedang menikmati segelas cokelat panas. Hampir tengah malam. dia membuka tirai, melihat rumah seberangnya yang gelap, seperti tidak ada kehidupan. Bahkan lampu depan juga tidak menyala. Tidak ada motor, hanya mobil Honda Civic R terparkir di garasi rumah dua lantai bercat monokrom itu.

 Tidak ada motor, hanya mobil Honda Civic R terparkir di garasi rumah dua lantai bercat monokrom itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Time no SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang