Bab 4

3.5K 279 12
                                    


Jangan lupa vote, coment, follow dan share!! Terimakasih!!

Happy Reading.....

"Hati-hati yah! Nanti kabarin kakak kalau udah selesai, oke? Kalau ada apa-apa juga kabarin!"

"Iya kakakku yang bawel!! Dah sana pulang!" Usir Yoko kepada kakaknya itu.

"Okey deh, dadah!!!"
Motor Marissa pun perlahan menghilang dari pandangan matanya.

"Ekhem!"
Deheman seseorang berhasil mengalihkan atensi Yoko.

Tepat di hadapannya seorang wanita dewasa berdiri dengan gaya angkuhnya seakan-akan siap menindas Yoko kapan saja.

"Ikuti saya!"
Dengan jantung yang berdebar Yoko melangkahkan kakinya mengikuti kemana arah orang dihadapannya ini berjalan hingga akhirnya mereka memasuki sebuah ruangan yang berisi banyak sekali lukisan.

"Wahh!!" Ucap Yoko dengan kagum.

Yoko terlalu kagum dengan lukisan disana hingga akhirnya dia lupa apa tujuannya ketempat itu. Dia mulai sibuk memperhatikan satu persatu lukisan di sekelilingnya itu.

"Yoko!"

"Ah sial aku lupa tentang wanita itu." Batin Yoko.

Perlahan Yoko mendekati orang yang memanggilnya itu. Setelah berhadapan, Faye memberikan lukisan ke hadapan Yoko.

"Ini lukisan yang kamu rusak kemarin. Pelanggan saya sudah tidak tertarik untuk membelinya. Berani bayar berapa?" Ucapnya lalu kembali ke kursinya dan duduk dengan gaya angkuhnya.

"Aku cuman punya uang sedikit." Ucap Yoko lalu memberikan amplop berisi uang gajiannya hari itu. Walaupun perasaan Yoko cukup sedih tapi mau bagaimana lagi? Itu tanggung jawabnya kan?

"Ini cukup buat saya, terimakasih." Ucap Faye lalu kembali berkutat dengan lukisannya seolah dia tidak menganggap Yoko ada.

"Kakak sejak kapan suka lukis?" Tanya Yoko penasaran.

"Sudah lama, kenapa?" Tanya Faye ikut penasaran.

"Gapapa, gambar kakak bangus soalnya pasti mahal." Ucap Yoko dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

"Yah saya rasa begitu."

Cukup lama suasana hening diantara mereka. Faye sibuk dengan lukisan yang sedang dibuatnya dan Yoko sibuk memperhatikan pajangan lukisan disana.

"Kak Faye!"
Mendengar namanya dipanggil, Faye mendongakkan kepalanya menatap gadis didepannya itu.

"Kenapa?"

"Terima aku jadi murid kakak!" Ucapnya dengan serius.

"Hmm? Kenapa saya harus nerima kamu jadi murid saya?"

"Aku mau jadi pelukis kayak kakak supaya nanti aku bisa menjual lukisan aku buat bantuin kak Marissa." Jawab Yoko.

"Kenapa harus saya?"

"Karena kakak pelukis pertama yang aku kenal dan lukisan kakak bagus semua. Aku suka dan aku mau belajar lebih dalam sama kakak." Sahut Yoko dengan semangat.

"Boleh yah kak?"
Yoko tanpa sadar memegang lengan Faye sembari memohon.

"Apa bayarannya?" Tanya Faye dan untuk beberapa saat Yoko berpose seolah berfikir.

"Kakak maunya apa?" Tanya Yoko balik.

"Gimana kalau..." Faye menjeda ucapannya sembari mendekatkan wajahnya ke arah Yoko.

"Memasak untuk saya?"

"Kak.. jangan terlalu dekat!" Ucap Yoko mendorong badan Faye menjauh.

"Oke.. aku bakal bawain kakak masakan setiap hari." Ucap Yoko.

GIVE ME YOUR LOVE (FAYEYOKO) ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang