Bab 11

3.1K 240 29
                                    

Hay guys! Karena kalian kemarin udah sabar banget nungguin update dari cerita aku. Hari ini aku kasih bonus biar ga sedih-sedih banget gitu ceritanya.

Seperti bisa jangan lupa vote,coment, like, dan share!! Terimakasih!!

Happy Reading....

Faye tengah terduduk di ruang kamarnya. Ditelinganya terpasang headphone dengan volume full. Sedangkan tangannya tengah memegang sebuah silet. Yah akhir akhir ini Faye kehilangan kontrol akan dirinya.

"Yoko...Yoko... Yoko..." Dia meracau lalu meraih pil yang ada disampingnya lalu menenggaknya begitu saja.

"Ugh yah... Begini saja.."

Tok tok tok

"Faye! Gue balik nih bawa oleh-oleh!" Teriak orang diluar sana.

"Faye? Lo ga denger gue? Lo tidur yah?"
Ice tidak tahu saja bahwa telinga Faye tidak bisa mendengarnya sekarang.

Sesaat setelah membuka pintu alangkah terkejutnya dia melihat Faye duduk di mejanya dengan lukisan Yoko di depannya tengah menggoreskan silet di lengannya itu.

"Faye!" Dengan langkah cepat Ice mengambil silet itu dari tangannya.

Faye tidak marah bahkan cenderung diam, dia seperti orang yang tidak mempunyai emosi. Ice sangat terkejut melihat tindakan temannya ini.

"Faye, Lo kenapa sih? Lo ga pernah gini sebelumnya, Lo kenapa sih Faye?"

"Gue cuman mau Yoko." Jawab Faye tenang.

"Faye dengerin gue! kalau Lo mau dapetin hati Yoko, kejar dia. Jangan berbuat kayak gini!"

"Gue malu, Ice. Gue kehilangan jati diri gue." Gumamnya lemah lalu dia kembali menatap kearah lengannya.

Ice yang melihat lengannya merinding seketika. Banyak sekali goresan dilengannya itu, temannya benar-benar gila. Perlahan Ice memeriksa suhu kening Faye dan Yap seperti dugaannya, Faye demam.

"Kalau Yoko tau hal ini, Yoko pasti kecewa sama Lo!" Ucap Ice dan seketika itu juga Faye menggenggam tangan Ice.

"Jangan kasih tau dia! Janji sama gue!" Ucap Faye terlihat panik.

"Ternyata Yoko seberpengaruh itu yah buat Lo?" Batin Ice mulai khawatir melihat keadaan temannya ini.

"Udah sekarang Lo makan dulu! Nih gue udah bawa oleh-oleh siapa tau lo suka." Ucap Ice namun dengan cepat Faye menolaknya.

"Gamau makan, Ice." Ucapnya lemah.

"Faye, Lo harus makan! Lo itu demam!" Ucap Ice lagi namun tak dihiraukan oleh Faye.

Lagi-lagi matanya itu terlihat kosong. Baru beberapa hari padahal mereka berpisah, tapi kenapa keadaan Faye tiba-tiba memburuk seperti ini?

"Lo udah ga pernah ketemu Yoko?" Tanya Ice dan dibalas gelengan oleh Faye.

"Bukannya dia masih kerja di restoran itu ya?"

"Masih, tapi... Gue malu kalau cuman sendiri, biasanya kan ada Lo." Sahut Faye lagi.

Ice pun hanya bisa tersenyum miris mendengarnya. Sepertinya dia harus segera memberitahu Yoko, jangan sampai Faye malah menjadi gila nanti jika terus-terusan seperti ini.

"Sebentar yah, Faye." Ucap Ice lalu melangkah ke arah balkon di apartemen Faye dan bergegas menelpon pacarnya.

"Hallo sayang"

"Iya, sayang? Kamu udah pulang?" Tanya Marissa dari seberang telpon.

"Udah kok, oh iya disana ada Yoko ga ay?"

GIVE ME YOUR LOVE (FAYEYOKO) ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang