Bab 8

3.2K 259 43
                                    


Jangan lupa vote, coment, follow dan share!! Terimakasih!!

Happy Reading...

Sesampainya dirumah, dia disambut dengan tatapan khawatir dari kakaknya itu.

"Kenapa ga hubungin kakak kalau kamu pulang sendiri? Kenapa ga sama kak Faye?" Tanya Marissa namun tak ada satupun yang bisa Yoko jawab.

Tangisan Yoko tumpah saat itu juga. Marissa yang menyadari hal itu lantas menenangkan adiknya itu.

"Sakit kak.. hiks sakit banget"

"Kamu kenapa hmm? Mau cerita sama kakak?" Tanya Marissa namun tak kunjung dapat balasan dari adiknya itu.

"Yasudah gapapa. Kalau kamu udah siap nanti, kabarin kakak yah!" Ucap Marissa mengelus lalu mencium kepala adiknya itu.

"Aku keatas dulu yah, kak." Ucap Yoko masih dengan suara paraunya.

"Kenapa lagi yah dia?" Batin Marissa khawatir.

Setibanya di kamar, Yoko hanya bisa memandang lukisan wajahnya yang dibuat oleh Faye dengan sedih.

"Ternyata selama ini, aku yang salah karena merasa dispesialkan. Ternyata dari awal aku bukan siapa-siapa."
Tanpa Yoko sadari perlahan dia mulai tertidur dengan nyenyak.

~~~~

Seperti biasa setelah bekerja, Yoko menuju ke galeri Faye. Soal perasaannya sedari awal dia memang hanya ingin mengungkapkannya. Lagi pula Faye tidak melarang Yoko untuk bertemu dengannya, jadi Yoko rasa dia masih punya harapan. Sayangnya ternyata galery Faye tutup saat itu.

"Yah tutup, ini bunganya taroh dimana ya?" Tanya Yoko terlihat bingung.

"Disitu aja kali yah kan ga keliatan orang tapi pasti diliat kak Faye." Gumam Yoko lalu menaruhnya disana.

~~~~

Berhari-hari kemudian, tak ada tanda bahwa Faye akan membuka galerinya. Hingga suatu hari, Yoko sedikit telat untuk menuju kesana karena banyak sekali pekerjaan mereka hari ini.

"Akhirnya buka." Ucap Yoko dengan semangat langsung melangkah masuk ke dalam galery itu tak lupa membawa hunga dan kotak bekalnya.

Marissa yang penasaran pun ikut masuk ke dalam mengikuti adiknya.
Dengan perasaan senang Yoko menuju ke ruangan tempat biasa mereka melukis. Hingga akhirnya ketika dia sampai, dia melihat seorang perempuan di dalam sana sedang menyuapi Faye makanan. Mereka bahkan tertawa bersama?

Brakk

Kotak makanan di tangan Yoko jatuh begitu saja. Menyadari kecerobohannya dia segera mengambil kotak itu lalu berdiri dan menatap ke arah Faye yang ternyata sudah menyadari keberadaannya.

"Emm maaf mengganggu,kak. Permisi." Ucap Yoko berusaha tegar.

Dipertengahan jalan dia tak sengaja menabrak seseorang dari arah berlawanan dan ternyata itu Ice pacar dari Marissa.

"Hey, kamu kenapa? Pelan-pelan jangan lari, Yoko!" Ucap Ice.

"Yoko!"
Suara itu, suara yang belakangan ini mengisi kepalanya.

"Yoko ini ga seperti-"

"Udah, Kak tenang aja. Aku bakal jaga informasi pribadi ini kok." Ucap Yoko dengan senyum berusaha tegar menatap ke arah Faye.

Belum selesai Faye berbicara, Yoko sudah berlari kembali dan diikuti oleh Faye.

"YOKO! TUNGGU YOKO!" Teriaknya yang masih di dengar oleh Ice dan Marissa.

Baru saja Marissa akan berlari, Ice langsung menahannya.

"Ini ada apasih sebenarnya?" Bingung Ice.

"Nanti aku jelasin! Sekarang ayo kita bantuin Yoko kabur, kamu bawa mobil kan?" Tanya Marissa dan dibalas anggukan dari Ice.

GIVE ME YOUR LOVE (FAYEYOKO) ||END||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang