Dirinya kira, dirinya sudah ada di dunia lain ataupun di mana itu. dirinya, sekarang panik mencari seseorang yang telah membawanya ikut ke dalam misi tersebut tapi nihil tidak ada. malahan dirinya ada di kamar seseorang. kamar itu lebih dominan ke warna hitam juga abu-abu.
Rhea. Gadis itu sedikit panik bahwa dirinya telah kehilangan jejak Kakak sepupunya. jika pun dirinya pingsan ini bukan kamar milik ayahnya, ibunya, maupun Kakak sepupunya.
Kepanikan bertambah kala ada suara pin dari luar kamar. apakah dirinya tertangkap oleh sang penjahat.
"Oh, ternyata sudah bangun ya dari pingsan mu."
Seorang laki-laki berperawakan tinggi dengan tubuh tegap berjalan menuju ke arah Rhea. Rhea sedikit memundurkan tubuhnya dan tepat seseorang itu berdiri di depannya lalu tersenyum.
"Gue gak nyangka lo secantik ini. lihat deh mata lo sangat indah." Orang tersebut membelai pipi Rhea sambil menatap mata Rhea yang berwarna ember eye.
"Lepasin sekarang balikin aku ke keluarga aku!! aku nggak mau di sini!" Bentak Rhea sambil menepis tangan laki-laki tersebut. Orang tersebut yang diperlakukan seperti itu hanya tertawa kecil lalu dirinya menjauhkan tubuhnya dari Rhea
"Sebenarnya gue tuh nggak mau culik lo, tapi kalau dilihat-lihat lu cantik juga. gue jujur gue tertarik sama lo."Orang tersebut memperhatikan wajah Rhea dengan seksama. Jujur Saja wajah Rhea begitu cantik sekali, mungkin dirinya sudah tertarik dengan gadis itu saat bersembunyi di tembok.
"Lu jangan nginggau deh!! cepet balikin gue ke keluarga gue sekarang!!" Bentak Rhea lagi. Laki-laki tersebut hanya tersenyum lalu dirinya mengeluarkan tangannya.
"Jangan takut sama gue. kalau gue yang tertarik duluan, gue nggak bakal bunuh lo maupun pukul lo tapi sebaliknya jika lu yang tertarik dan nekat deketin gue. lu sendiri yang masuk ke dalam lubang kematian lu sendiri." Jelas Laki-laki tersebut.Rhea menatap tangan laki-laki tersebut ragu tapi akhirnya dia membalas uluran tangan tersebut. Mau bagaimanapun dia takut namanya dia juga orang yang agak nggak tegaan.
"Nama aku Rheana Azura."
"Hai Rhea senang berkenalan denganmu cantik. aku Trez dan aku yang menculikmu."
"Salam kenal kembali."Trez memegang pipi kiri Rhea lalu mengelusnya dengan pelan. sungguh Rhea berkali-kali cantik di matanya saat berkenalan tadi.
Dia milikku. Dia harus jadi milikku.
"Trez?"
"Hm? Butuh sesuatu?"
"Tidak, hanya tolong berhenti mengelus pipiku." Kata Rhea
"Kenapa? aku suka mengelus pipimu seperti ini. Pipi mu sungguh halus." Jawab Trez"Tap---"
Tok! Tok! Tok!
Trez tetap diam dalam posisinya yang masih mengelus pipi Rhea. Pintu dibuka menampakan seorang laki-laki berjas rapi lalu laki-laki tersebut menundukkan tubuhnya.
"Capo, Tuan Hilda nanti malam menunggu Anda untuk makan malam bersama. beliau juga mengenalkan anaknya dan juga berbicara bisnis dengan anda." Kata laki-laki tersebut. dapat Rhea dengar desisan dari laki-laki yang ada di depannya yang masih saja mengelus pipinya.
"Trez?" Panggil Rhea
"Baiklah. apakah ada lagi yang ingin kau bicarakan Radar?" Tanya Trez lalu dirinya tersenyum menatap wajah Rhea sambil terus mengelus pipi gadis tersebut.
"Nanti sore Anda diminta Nyonya besar untuk pulang ke rumah sebentar karena ada hal yang ingin dibahas, lalu setelah sore nanti anda akan langsung pergi makan malam dengan Tuan Hilda." Jelas Asisten nya.
"Hm aku mengerti. Sekarang pergilah. aku akan turun ke bawah setelah aku menyelesaikan urusanku." Trez tidak menatap balik asistennya dan terus mengelus Pipi Rhea sedangkan gadis tersebut yang menontonnya hanya terdiam saja. dirinya juga bingung apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen FictionJatuh cinta dengan Seorang Criminal? Tidak!! Dirinya yang di culik dan yang menculik nya lah yang tertarik. Rhea terjebak dalam situasi Dimana dirinya di culik akibat Sang Criminal ini tertarik kepadanya. Awalnya Rhea hanya iseng mengikuti Sepupu y...