18. PAINFUL FACTS

112 8 0
                                    

Lemparan kertas tepat mengenai wajah asistennya dengan keras. Radar sama sekali tidak berteriak maupun melakukan apapun. Dirinya mengakui lalai menjaga Rhea.

"Bagaimana bisa?!! Oh shit! Baru sehari kita di kota ini Radar! Kenapa milik ku sudah mereka culik!!" Teriak Trez marah.

Satu yang semua bawahan itu hindari adalah kemarahan Sang boss.

Trez akan sangat sulit mengendalikan emosi nya yang berapi-api. Tak jarang pula, jika Boss mereka emosi akan melemparkan apapun ke arah mereka.

Bunyi bantingan tak juga berhenti. Trez benar-benar marah menghadapi bawahannya yang telah lalai menjaga Miliknya.

"Sekarang cari keberadaan gadis ku! Dan temukan hingga dapat! jika pun para polisi itu mengancam, segera beritahu Saya." Trez duduk kembali di kursinya.

Segera Radar meminta seluruh bawahan yang ada di sana untuk melakukan tugas mereka. Mereka semua sekarang menuju ke ruangan rahasia di perusahaan itu.

Di sana tidak ada yang tidak bekerja semua bekerja dengan cepat. Radar juga ikut mencari keberadaan Rhea.

"Akan aku penggal kepala laki-laki itu karena telah membuat ku berada di posisi terancam."

Rhea tersenyum cerah melihat rumahnya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rhea tersenyum cerah melihat rumahnya kembali. lantas dirinya turun dari mobil milik Kakak sepupunya dan berjalan masuk berdampingan dengan kakak sepupunya.

Rumah sepertinya sedikit sepi karena kedua kakak nya yang mungkin sedang bersekolah. Nampak di dalam rumah tepatnya di ruang tamu terdapat sepasang suami istri yang sedang menonton televisi dengan secangkir teh di atas meja.

"Maa!" Panggil Rhea tersenyum cerah di depan pintu rumahnya.

Kedua orang tua tersebut mendengar ke arah pintu dan terkejut melihat anak bungsunya ada di depan pintu. Kedua orang tua itu segera berdiri dan menghampiri anak bungsunya yang telah hilang selama 8 bulan.

Kedua tangis orang tuanya tentu saja pecah. Mereka berpelukan untuk menyalurkan kerinduan yang sudah lama terbendung.

"Sudah sudah, lebih baik kita masuk saja dulu." Kata sang ayah melerai acara berpelukan istrinya yang masih menangis sambil memeluk anaknya.

Mereka masuk ke dalam rumah.

"Kamu gak terluka kan sayang?" Tanya Ibunya dan Rhea menggeleng mendengar pertanyaan ibunya.
"Aku menemukan nya di pinggir jalan dekat Mall." Kata Jevin.

Sebelum meraka tiba tadi, Jevin bilang untuk tidak memberitahukan jika mereka bertemu di mall. Rhea menyetujuinya, bagaimanapun orang tuanya tidak tau jika Rhea ikut menangkap buronan tempo lalu.

Tau-tau sudah menghilang.

"Sekarang istirahat saja ya? Mama akan menyiapkan makanan dulu." Kata Nomi selaku ibu Rhea.
"Istirahatlah nak, pasti lelah hari ini." Dami ikut memberi tau Putrinya.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang