"sebentar!"
Rhea berlari dari kamar mandi ke luar karena Trez yang memanggilnya. Hari ini Trez akan ke luar negeri, Rhea tidak tau kemana negara yang dikunjungi oleh Trez itu.
"Oh? Handphone?"
Saat adegan penculikan itu Handphone Rhea terjatuh entah kemana dan sampai saat ini dirinya belum memegang Ponsel.
"Iya, agar kau bisa menghubungi ku."
"Tapi ini iPhone." Gumam Rhea
"Jika tidak suka akan aku belikan lagi." Ucap Trez enteng dan Rhea seketika menggeleng cepat. Gila, masa harus beli lagi jika yang ini belum rusak parah."Terima kasih, omong-omong kenapa belum berangkat?" Tanya Rhea
"Habis ini. Asisten ku sedang ada urusan sedikit." Kata Trez dan Rhea hanya menganggukkan kepalanya.Omongan Trez yang berangkat jam 4 itu hanya bohongan. Dirinya tak tega meninggalkan Rhea sepagi itu juga membangunkan untuk berpamitan. Alhasil dirinya akan berangkat pukul setengah sembilan saja.
"Ini nomer mu?" Tanya Rhea menunjuk nomer yang paling atas
"Iya, ada nomer asisten ku juga beberapa orang kepercayaan ku." Jelas Trez.Rhea kembali mengotak Atik handphonenya dan dirinya juga mendownload beberapa aplikasi yang menurut nya sangat dia butuhkan.
"Jangan beri nomer mu kepada orang asing." Ucap Trez dan Rhea mengangguk patuh.Lagian siapa memang yang mau nomernya? Rhea dari dulu saja pelit apalagi tentang privasi nya.
"Permisi dan Maaf tidak Sopan Capo, saatnya kita berangkat." Radar datang dengan wajah lelah. Rhea yang melihatnya menyodorkan minuman ke arah Radar. Sempat melirik ke Arah Trez yang menimang juga, akhirnya Radar di perbolehkan untuk mengambil Minum dari Rhea.
"Terima kasih Nona." Ucap Radar sambil menaruh gelas ke meja disana
"Sama-sama, Lain kali minum dahulu." Balas Rhea yang masih fokus kepada handphonenya.
"Baiklah, aku berangkat." Kata Trez lalu bangkit dari duduknya.Rhea mengangguk sambil mengacungkan jempol nya tanda mendengarkan ucapan Trez. Trez mengehela nafas panjang
"Kau tidak mau kamar untuk mu sendiri?" Tanya nya membuat Rhea menoleh dengan cepat."Mau!" Rhea menaruh handphonenya dan menatap Trez sepenuhnya. Akhirnya mendapatkan perhatian gadis itu.
Trez tadi sedikit cemburu karena Rhea memberikan minum kepada Radar.
"Mau di tempati kapan?" Tanya Trez
"Sekarang saja!" Kata Rhea bersemangat mengundang senyuman tipis Trez.
"Baiklah ikuti aku."Rhea berdiri dari duduknya dan segera mengikuti Langkah Trez menuju kamarnya, handphone nya sudah dia masukkan ke kantung celana. Rhea melihat keluar kamar Trez sedikit takjub dengan isi rumah itu, walaupun tidak tau yang di lantai bawah tapi Rhea sudah merasakan aroma-aroma kekayaan yang kuat.
"Ini kamar mu." Kata Trez menunjuk kamar dengan pintu berwarna emas.
"Tidak jauh juga dari kamar mu." Ucap Rhea lalu membuka pintu itu.
"Tentu saja, memangnya kau mau di lantai berapa kamar mu?" Tanya Trez heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen FictionJatuh cinta dengan Seorang Criminal? Tidak!! Dirinya yang di culik dan yang menculik nya lah yang tertarik. Rhea terjebak dalam situasi Dimana dirinya di culik akibat Sang Criminal ini tertarik kepadanya. Awalnya Rhea hanya iseng mengikuti Sepupu y...