26. OMG

81 5 0
                                    

"Permisi Nona dan Tuan. Apakah kita bisa berfoto bersama? kalian cosplay terlalu nyata bagi mataku." Salah satu seorang gadis yang sepertinya masih SMA mendatangi kedua orang yang sedang dikejar oleh sekelompok penjahat.

Rhea lirik ke arah Fero dan mereka menyanggupinya.

Setelah kepergian dari beberapa anak SMA tersebut, mereka melanjutkan langkah mereka menelusuri gang Yang sepertinya pasar tersebut.

Rhea sedikit tergoda oleh beberapa jajanan yang ada di sana.
"Mau membeli nya Kakak ipar?" Tanya Fero menawarkan.

Rhea mengangguk setuju dan segera Mereka pergi ke salah satu stan makanan yang sedari tadi Rhea lirik.

"Wahh!! Kalian cosplay atau benar-benar keluar dari ceritanya? Kalian terlalu totalitas." Ucap penjual tersebut dan keduanya menanggapinya dengan senyuman simpul.

"Permisi Ahjussi, aku membeli 5 botol cola."

Fero menatap pria tersebut Tapi Rhea segera menepuk tangannya. Rhea tahu bahwa itu adalah salah satu komplotan dari penjahat yang mengejar mereka tadi.

"Terima kasih Ahjussi."

Pria tersebut sedikit melirik ke arah Rhea dan Fero yang sedikit mencolok dalam cosplay tapi sepertinya orang tersebut tidak terlalu memikirkannya dan segera pergi dari sana.

"Hampir saja kita ketahuan." Bisik Rhea
"Untung aku tadi meminta untuk di make up sedikit berbeda dari wajahku." Bisik Fero balik.

Keduanya menghela nafas lega dan segera menerima jajanan yang diberikan oleh penjual tadi lalu pergi dari sana.

Keduanya menghela nafas lega dan segera menerima jajanan yang diberikan oleh penjual tadi lalu pergi dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fero berapa kali harus membantu Rhea yang kesusahan dalam berjalan. Bagaimana tidak? gaun tersebut atau bisa dibilang pakaian tradisional itu agak membuat Rhea kesulitan bergerak.

Rhea bolak-balik keserimpet ;⁠)

Sangking mereka fokus untuk menghindari beberapa orang yang mengejar mereka, mereka tidak sadar bahwa mereka tersesat di gedung kosong yang sedikit jauh dari gang ramai tadi.

Fero berdecak kesal lalu menatap Rhea yang ada di sebelahnya. Untungnya tadi dia meminta kepada pegawai salon untuk tidak terlalu menata rambut gadis tersebut dengan heboh.

Jika terlalu heboh ataupun terlalu banyak hiasan kemungkinan kepalanya akan pusing dan Fero masih memikirkan gadis tersebut.

Fero menatap ke sekitaran yang cukup sepi lalu dirinya mengajak Rhea untuk duduk di salah satu kedai yang sudah tutup.

"Apakah kaki kakak ipar sakit?" Tanya Fero dan Rhea menggeleng.
"Kau tahu bukan, aku tidak terlalu suka memakai high heels." Balas Rhea.

"Maafkan aku sudah menempatkan kita dalam bahaya." Kata Fero tiba-tiba membuat Rhea menegakkan tubuhnya dan menatap ke arah lelaki yang ada di sampingnya.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang