27. SELAMAT

98 8 0
                                    

Peluru tersebut mengenai tepat di bagian bahu kiri Rhea. Gadis tersebut memegangi tempat peluru itu bersarang, Rhea mendesis kesakitan sambil menatap ke arah salah satu penjahat yang tadi melesatkan peluru ke arahnya.

Dengan kesal Rhea balik menembak penjahat tersebut dan mengenai ke jantungnya. Tentu saja penjahat tersebut mati seketika.

"Bajingan." Desis Rhea.

"Kakak ipar kau tidak apa-apa?" Tanya Fero dari kejauhan, Rhea membalasnya dengan jempolan tangan.

Fero kembali melepaskan pelurunya ke arah ke empat penjahat tersebut. Tak mau Fero sendiri yang menyerang keempat penjahat tersebut, Rhea memutar otaknya untuk bisa mengalahkan keempat penjahat tersebut sekaligus.

Mata hazel menatap balok kayu yang cukup besar yang terletak tak jauh dari tempatnya berada.

"FERO MENUNDUK!!"

Fero menatap ke arah belakang dan langsung menundukkan kepalanya. Tepat saat dirinya mengangkat kepalanya sedikit, dia bisa melihat balok kayu yang cukup besar itu melayang tepat mengenai kepala keempat penjahat tersebut.

Tentu saja keempat penjahat tersebut langsung ambruk.

Rhea berjalan ke arah Fero Dengan sedikit pincang. Rhea memegangi bahu kirinya yang sedikit sakit, darah juga sudah mengotori pakaiannya.

"Sakit sekali ya?" Tanya Fero

"Sedikit tapi aku tidak apa-apa." Balas Rhea menenangkan Fero. Rhea tahu bahwa lelaki tersebut pasti merasa bersalah.

"Tidak per—"

"FERO PERGI!!"

Dor

Salah satu penjahat ternyata terbangun dari pingsannya dan menembakkan sisa pelurunya ke arah Fero tapi peluru tersebut meleset dan mengenai tumpukan barang yang tadi dijadikan tempat persembunyian mereka.

Dengan kesal Rhea menembakkan pelurunya ke arah penjahat tersebut dan penjahat tersebut seketika ambruk kembali.

"Kurang ajar mereka." Desis Rhea kesal.

Sebelum mereka pergi dari sana seseorang tiba-tiba berada di belakang mereka dan hendak memukul mereka menggunakan balok besar, tapi insting waspada Rhea sangatlah kuat.

Membuat gadis tersebut mengambil konde yang ada di rambutnya lalu menusukkannya kepada orang tersebut.

Kejadian tersebut terlalu cepat dan penjahat itu langsung ambruk begitu saja. Ternyata mereka menelepon teman-teman yang lain untuk mengepung kedua orang tersebut.

Sekarang total orang yang mengepung mereka sekitar 8 orang.

"Bagaimana ini? Kita harus menyusun rencana sematang mungkin untuk lari dari sini." Ucap Fero dan Rhea memutar otaknya untuk mencari rencana yang pas agar mereka bisa kabur.

"Kita bagi dua saja. Kau melawan 4 orang dan aku melawan 4 orang, sesuai bukan?"

"Apakah kakak ipar bisa melakukannya dengan rok seperti itu?" Tanya Fero sedikit khawatir
"Aku tidak masalah dan aku bisa melakukan."

Dengan gerakan gesit Rhea memulainya terlebih dahulu dengan melintir tangan salah satu pria yang ada di sana.

Fero ikut menunjukkan bakat bela dirinya sama seperti Rhea.

Perkelahian itu bisa dibilang sedikit imbang Karena bagaimanapun jumlah mereka hanya 2 orang sedangkan musuh mereka ada 8 orang.

"Shit."

Fero tertembak di bagian kaki kirinya. Rhea masih bertahan dengan ilmu Taekwondo. Sesekali Gadis itu juga menggunakan konde dan pistolnya.

"Dasar gadis merepotkan!" Salah Satu pria berhasil meraih tangan Rhea dan membanting gadis tersebut ke lantai. Tapi ini adalah Rhea, Gadis tersebut tidak akan pernah ingin kalah kepada siapapun.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang