29. BERTEMU

118 12 0
                                    

"Kakak Apa-apaan sih?! Fero cuman nginep baru 3 hari." Decak Fero kesal
"3 hari? 2 bulan 3 hari mungkin?" Balas Trez dengan mata menghunus adiknya.

"Ya, kaki aku masih sakit nih! Nanti Mommy nanyain gimana? Aku bilang jatuh naik motor pas Lo bonceng pokoknya." Ucap Fero menunjuk Kaki nya yang sudah terlihat baik-baik saja.

Dengan tak berperasaan Trez menendang bekas tembakan adiknya itu. Fero langsung meringis.

"Jahat banget sih!" Teriak Fero

"Lo lebih baik pulang aja deh." Usir Trez
"Jahat banget sih!" Ucap Fero sebal lalu pergi ke atas untuk mengambil barang-barang nya.

"Capo, ada permintaan salah satu perusahaan yang meminta kerja sama dengan Kita." Ucap Radar. Keduanya berbincang mengenai pekerjaan lalu tepat selesai berbincang, Fero datang dengan Rhea.

"Fero harus pulang sekarang?" Tanya Rhea
"Iya, sudah di cari Mommy." Jawab Trez lembut membuat Fero berdecih.

Dasar serigala!!

"Rhea, tadi Kaki aku di tendang sama Dia." Ucap Fero dramatis
"Pasti sakit, atau mau besok saja pulang nya?" Tanya Rhea, Fero tersenyum kemenangan sedangkan Trez hanya mengalihkan pandangannya.

"Baiklah ak⁠-"

"Jemputan mu sudah menunggu. Bukannya, kau ada janji dengan teman mu?" Ucapan Fero terpotong oleh Trez yang menatap mobil jemputan Fero datang.

"Nyebelin." Gumam Fero lalu segera menatap Rhea yang menatapnya bertanya.

"Kakak Ipar, aku janji akan ke sini lagi dan kita harus berbelanja sepuasnya. Akan aku sempatkan waktu luang untuk ku dan Kakak ipar, Byee!" Fero segera pergi dari sana meninggalkan Kedua orang yang hanya menatap kepergiannya.

Fero tak mau berpamitan dengan Trez, lagi pula mereka tidak pernah seperti itu.

"Ayo masuk." Ajak Trez dan Rhea mengikuti dari belakang.

Karena ini masih pagi dan Trez juga harus bersiap berangkat bekerja, Rhea disuruh untuk duduk saja tak perlu membantu Trez bersiap.

Rhea menurut dan memilih menonton di handphone. Kenapa tidak menonton tv? Gadis itu belum menyentuh Handphonenya pagi ini.

"Ingin ikut aku?" Trez datang dengan setelan rapi dan Parfum nya sudah tercium oleh Rhea walaupun laki-laki tersebut masih turun tangga.

"Hmm, boleh?"

"Of course you can, darling."

Rhea segera pergi ke kamarnya untuk bersiap dan yang pasti di bantu oleh Maid.

"Gemas."

"Selamat pagi Capo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Capo." Seluruh anak buah membungkuk hormat.

Rhea hanya mengikuti Trez.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang