28. KESAYANGAN

132 10 0
                                    

Fero menutup kupingnya kuat-kuat, dirinya baru saja kena omelan dari kakaknya sendiri.

"Lain kali jangan pulang terlalu malam, itu sangat membahayakan bagi kalian berdua! Jangan pernah ulangi lagi."

"Masih untung, aku melindungi mu dari omelan Mommy dan Daddy."

"Terima kasih Kakak." Balas Fero sedikit lega karena omelan kakaknya telah berakhir.

Saat dirinya sudah sadar 2 jam yang lalu kakaknya tiba-tiba saja datang dan langsung mengomelinya.

"Kamu denger nggak apa yang tadi aku omongin?" Tanya Trez mengabaikan ucapan terima kasih dari adiknya.
"Aku dengar kok. cuman kan, aku juga nggak tahu kalau misalnya kita dibuntuti dari mall." Jelas Fero membela.

"Ya udah kalau begitu."

Kakaknya pergi begitu saja meninggalkan Fero yang melongo melihat kelakuan kakaknya.

"Dasar tsundere!"

Beralih Ke ruangan sebelahnya, Rhea nampak sudah sedikit membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beralih Ke ruangan sebelahnya, Rhea nampak sudah sedikit membaik. Walaupun kadang gadis tersebut meringis karena bahu sebelah kirinya yang tak sengaja bergerak sedikit.

Bahkan sempat Rhea bergerak sedikit, darah akan merembes keluar.

"Hey, bagaimana keadaanmu sekarang? Merasa lebih baik?" Tanya Trez dan Rhea mengangguk.

"Tapi bahu aku rasanya sakit sama punggung aku. Punggung aku, saat itu dibanding ke lantai." Ucap Rhea seakan mengadu

"Benarkah?"

"Iya."

"Aku akan menghukum mereka, Sweetie."

Rhea hanya tersenyum menanggapinya lalu kembali menonton TV. Tepat saat Fero sudah membuka matanya, Rhea juga sudah sadar dari pingsannya.

"Bolehkah jika aku sudah sembuh, aku berlatih latihan menembak?" Tanya Rhea menatap Trez yang ada di sampingnya.

"Kau membicarakannya, saat kau sedang dalam masa penyembuhanmu? Pikirkan itu dulu Sayang." Ucap Trez menasehati.

"Tapi aku ingin bilang terlebih dahulu, karena saat aku menembak para penjahat itu sangat menyenangkan." Jelas Rhea

"Dan juga aku menusuk salah satunya menggunakan konde rambut!" Ucap Rhea bersemangat saat menceritakan bagian dirinya menusuk penjahat tersebut menggunakan konde.

"Kau juga sangat cantik mengenakan pakaian tradisional itu." Kata Trez. Trez sebenarnya sedikit kesal karena menemukan Rhea dalam keadaan berantakan, penuh luka dan juga darah.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang