13

1.7K 153 22
                                    

Winter kebingungan dengan sekitarnya, dia bertanya-tanya mengapa semua orang berkumpul mengelilingi lapangan tempat dirinya berdiri sekarang. Seorang pria keluar dari cela kumpulan murid sekolah. Dia muncul sembari membawa satu karangan bunga di sebelah tangan kiri, kotak berwarna biru, dan pakaian formal rapi.

Gadis rambut pendek ini bingung, dia tidak mengerti apa yang akan orang lakukan padanya. Ini baru pertama kali dia diajak ke lapangan sekolah. Winter mengira kalau pria itu akan minta padanya mengajarkan matematika, namun justru sekarang tidak sesuai dia pikirkan.

Pria itu berdiri di depan Winter. Secara tiba-tiba, dia berlutut di depan Winter, sambil memperlihatkan isi kotak biru dan memberi Winter bunga.

"Maksudnya gimana, Sungchan?" Tanya Winter bingung.

Sungchan mengeluarkan cincin berlian dari kotak biru, meletakkan karangan bunga di lantai. Dia menggenggam tangan Winter dengan lembut, mencium pundak tangan Winter, seperti pangeran kerajaan yang mencoba melamar putri kerajaan.

"Winter Adriene, di hadapan semua orang yang menjadi saksi. Aku Jung Sungchan telah jatuh cinta pada Winter Adriene untuk kesekian kalinya, kali ini aku sudah tidak ingin basa basi lagi lebih lama. Winter Adriene, mau kah kamu menjadi kekasihku satu-satunya?"

"Aku-" belum juga Winter memberikan jawaban pada Sungchan. Tiba-tiba ada balon air yang terbang ke arah Sungchan, membuat bajunya langsung basah kuyup. Sungchan langsung berdiri, dia melihat sekitarnya untuk mencari pelakunya.

"Siapa yang lempar? Keluar lo!" Teriak Sungchan.

Namun, tidak ada satu pun yang mengakuinya. Mereka sendiri saja tidak tahu siapa yang berhasil merusak suasana romantis barusan. Sungchan terus melihat ke semua arah.

"Ngaku bangsat! Gak usah sembunyi, keluar lo anjing!"

"Gue manusia tolol," ucap seseorang dari lantai atas, dia berada di ujung balkon yang dimana di sana tidak ada seorang pun kecuali Karina. Benar, orang yang merusak suasana itu adalah Karina sendiri.

"Lo ngapain lempar gue bangsat?!" marah Sungchan tidak terima.

"Cuma coba-coba doang, tadi gue mau lempar Winter tapi malah kena lo, sorry ya sengaja," balas Karina dengan gaya angkuhnya. Sungchan mengepal tangannya karena merasa dipermainkan oleh Karina.

"Kalau bukan karena lo pacarnya Jeno, lo udah gue bunuh bangsat!"

"Oh ya? Jadi takut deh" ledek Karina.

Sungchan segera pergi dari tempat tersebut, sebelum emosinya semakin meruap karena kelakuan Karina. Winter menatap ke arah Karina dengan tatapan dingin dan datar, sedangkan Karina memberikan kedipan mata dan senyuman menyebalkan, dimata Winter.

Tidak banyak bicara, Winter segera meninggalkan tempat. Tidak perduli dengan bunga dan kotak cicin di sana, dia hanya ingin meninggalkan tempat agar tidak berurusan dengan Karina.

Karina sadar, Winter sedang mencoba menghindari dirinya. Tetapi, entah semakin Winter mencoba menghindari dirinya, semakin membuat Karina ingin terus mengganggu gadis kulkas itu. Secara tiba-tiba Karina memiliki hobby baru.

_______________

Waktu pulang telah tiba. Winter berjalan menuju klub keduanya. Hari ini klub Bowling mengadakan kegiatan di jam pulang dan wajib di ikuti oleh seluruh anggota. Winter yang awalnya akan segera meninggalkan sekolah, namun satu notif pesan masuk membuatnya mengurung niat pergi.

Dia membuka ruangan klub Bowling. Keadaan ruanngan masih kosong, belum ada pelatih dan anggota lainnya. Dia berjalan masuk ke tempat pergantian pakaian, tanpa menyadari ada seseorang juga berada di sana sedang memantau gerak-geriknya.

DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang