28

1.4K 137 29
                                    

Karina tersenyum lebar melihat Winter sedang bermain dengan sepupu kecilnya. Jarang melihat sepupunya senang dengan orang asing, biasa mereka akan membuang muka atau mengabaikan kehadiriannya. Tetapi dengan Winter, mereka sangat nyaman dan bahagia. Sungguh calon masa depan (?) yang baik. Karina menggamati Winter dari balkon kamarnya.

Disaat dirinya sibuk menatap pujan hatinya. Sahabat-sahabatnya memasuki kamar Karina tanpa minta izin pada pemilik kamar. Giselle melihat temannya sedang kasmara, dia pun mencoba jahil pada Karina. Secara mengejutkan, Giselle bertepuk tangan. Tidak hanya Karina saja yang terkejut, Yeji, Chaewon, dan Minju juga ikut kaget.

"Bagus! Lihat terus Winternya sampe mata keluar. Hebat banget ya Rin! Lo gak kasih tahu sahabat lo, tentang hubungan lo dan Winter, hebat banget Rin!" ujar Giselle.

Karina memutar bola matanya dengan malas. Dia berjalan masuk ke dalam sambil memberikan tatapan sinis pada Giselle.

"Gue colok juga mata lo anjing!" Giselle memperagakan jari menusuk ke arah Karina.

"Cih! Gue gak tau kalian datang, kalau tau kalian datang, gue gak usah bawa Winter," ucap Karina mengambil tempat duduk di kasur.

"Mau sampe kapan lo simpan hubungan lo sama Winter?" tanya Chaewon.

"Sampe gue nikah sama dia" jawab Karina.

"Orang gila."

"Kalian mending taunya sekarang, lah gue taunya pas mereka chat-an. Lo pada bayangin aja, seorang Winter romantis ke Karina, gue kaget banget waktu itu. Kalian ingat gak? Waktu gue di omelin habis-habisan sama Karin, waktu kumpul yang habis dia mellow? "

Ketiga orang mengangguk. Mereka sempat bingung saat itu, mengapa Karina marah banget pada Yeji, hanya karena tidak sengaja melihat ponselnya.

"Itu karena gue lihat chat mereka berdua, makanya gue shock banget."

Mendengar Yeji seperti adu nasib, Minju pun tidak ingin kalah.

"Lo masih mending Ji, gue lihat dia waktu gue mau minta maaf sama dia. Gue lihat Karina kacau banget keadaannya terus lehernya gila... merahnya banyak banget," cerita Minju.

"Anjirt! LO SAMA WINTER UDAH SEX?!!!!" pekik Giselle keras banget, langsung mendapatkan timpukkan bantal dari sahabatnya.

"Ini di rumah nenek! Jangan bacot!!!" marah Karina.

"Emang Giselle babi, kebiasaan reaksinya berlebihan banget," komentar Yeji.

"GUE CUMA KAGET!"

"GAK USAH TERIAK GISELLE HANDIKA!!!"

"UDAH WOY UDAH."

"JANGAN TERIAK YEJI!"

"WOY, INI KENAPA PADA TERIAK-TERIAK!"

"CHAEWON SUARA LO!"

"UDAH WOII CUKUP TERIAKNYA,"

"LO TERIAK MINJU VALERIE THOMPSON!"

Akhirnya mereka hanya terus saling teriak. Orang rumah sudah angkat tangan dengan teriakan mereka. Emang dasar para manusia budek.

-----------

Winter senang bermain dengan anak kecil, walaupun sebenarnya dia kurang menyukai anak kecil, tetapi jika anak kecilnya adalah sepupu Karina atau sepupunya, dia akan menganggap mereka lucu. 

Sekarang, Winter sedang membantu sepupunya Karina membuat rel kereta api. Habis main di taman, mereka pindah main di ruangan tempat mainan. Winter begitu serius menyusun rel kereta apinya.

"Kak Winter," panggil anak lelaki kecil.

"Iya Woojin?" Winter melihat kearah anak lelaki yang sedang duduk di lantai sambil menatapnya.

DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang