Berawal hanya sebuah kebencian menjadi sebuah perasaan yang tidak bisa di gambarkan oleh kata-kata puitis atau ungkapan. Perkembangan perasaan yang kecil menjadi besar.
Warning !!!
- Ada konten 18+ ®
- Cuma fiksi
- Harap bijak memilih bacaan
- Tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina mematikan layar TV yang menyala, dia menoleh ke sampingnya yang terdapat gadis musim dingin sedang memilih potongan buah-buahan untuknya. Sejak dirinya siuman, Winter terus berada di sisinya. Walaupun sempat Karina tidak mengenalnya karena efek obat bius, tetapi hal itu tidak membuat Winter sedih atau kecewa.
"Buka mulutnya," ucap Winter memegang garpu yang sudah menusuk buah campuran. Karina dengan nurut membuka mulutnya, dan menerima pilihan buah dari Winter.
"Stroberi dan kiwi mengandung vitamin C, bisa membantu memperbaiki jaringan dan meningkatkan penyembuhan luka di kepala kamu, jadi perbanyak makan buah yang mengandung Vitamin C," jelasin Winter serius.
