14

1.8K 161 30
                                    

JIKA TIDAK NYAMAN, MOHON DI SKIP. BUAT ANAK KECIL SEGERA MENJAUH DARI CHAPTER INI, KARENA ADA ADEGAN 🔞🔞🔞🔞









"Need help baby?" tawar Karina, sambil memegang dagu Winter.

"L-Lo masukin apa ke minuman gue? Kenapa badan gue panas?" Tanya Winter menahan dirinya.

"Something like, obat perangsang?" jawab Karina tertawa terbahak-bahak.

"Bangsat lo! Ini pintu kunci pasti ulah lo kan?!"

"Lo di sini pun karena gue juga, gue yang nyuruh Pak Chanyeol buat chat semuanya kalau hari ini ada latihan, terus habis itu batal karena gak nyangka beneran lo yang masuk ke jebakkan gue,"

"Brengsek! M-mau lo apa?!"

"I Just want make you to be mine, baby"

"L-lo jangan macam-macam!"

"Just a little wild game, lo bakal ketagihan" bisik Karina tepat di telinga Winter, setelah itu dia menjilat dan mengulum daun telinga Winter secara seksual.

Dalam keadaan seperti itu, nafsu Winter semakin dipancing. Melihat Winter begitu menahan gairah nafsu seksual, Karina mulai beranikan dirinya untuk lebih dominasi permainan mereka.

Dia mengalungkan kedua tangan di leher Winter. Kedua kontak mata bertemu, Winter sadar cara Karina menatapnya mulai berbeda. Bukan seperti saat awal Karina menjebaknya, saat itu Winter melihat tatapan Karina padanya penuh dengan napsu saja. Tetapi untuk sekarang, sesuatu hal yang tidak bisa Winter jelaskan secara kalimat, dia hanya bisa memikirnya di kepalanya.

Tanpa Winter sadar, tubuhnya mulai dikuasai oleh napsu. Tangan semula hanya diam, pelahan-lahan sebelah tangannya memegang kepala belakang Karina, Sedangkan satu tangannya menarik pinggang ramping karina mendekat dengan dirinya.

Winter menuntun Karina untuk berciuman dengannya. Kedua gadis remaja menutup matanya, bibir mereka saling menyetuh dengan lembut. Kehangatan bisa terasa lewat mulut dan hembusan napas keduanya. Winter mulai mengerakkan bibirnya, membimbing Karina membuka mulutnya, membiarkan lidah melintasi bibir lembut. Menjelahi setiap bagian di dalam mulut Karina, mengabsen deretan susunan gigi merata, mengajak kedua benda tak bertulang bersaing dalam serangkaian gerakan yang tajam dan berani, mencoba untuk mendominasi permainan. Tetap pada akhirnya Winter akan dominasi permainan mereka.

Dia mengisap lidah Karina dengan interes, tidak perduli bagaimana respon nanti gadis itu. Tautan mereka terlepas, keduanya saling menatap satu sama lain, menggambil napas yang banyak karena ciuman panas mereka.

Hanya beristirahat sebentar, Winter mulai menyerang leher jejang Karina. Tempat yang sejak tadi menganggu dan memancing gairahnya muncul. Dia mulai mencium, mengisap meninggalkan jejak, dan menjilatinya.

"Ah Winter..." desah Karina saat Winter mengisap kulit di lehernya. Dia sudah tidak bisa sabar lagi untuk menuju bagian intimnya, namun dia tidak bisa minta secara cepat. Karena permainan Winter lambat namun menghanyutkan. Lembut, nikmat, berdebar, itu yang dirasakan oleh Karina, saat pertama kali bermain dengan Winter.

DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang