HAPPY READING
❗❗❗
Iris hazel milik Jimin tak beralih sedikitpun dari seorang pria yg tengah membersihkan tangan nya dengan sebuah waslap.
Ia dapat merasakan usapan-usapan lembut dari Yoongi, pria itu bahkan tak sungkan berjongkok di hadapannya untuk membersihkan davian dari tangan nya."Bisakah kau mengendalikan getaran itu.?" Ucap Yoongi yg merasa terganggu
Mata Jimin menunduk lesu sembari menatap kedua tangan nya. "Maaf, aku sedang berusaha.." ungkapnya merasa bersalah
Jika kalian fikir Yoongi dan Jimin masih berada di Penthouse davian, maka itu tidak benar.
Saat ia mengatakan ingin mengambil air hangat, pria itu kembali lagi dan langsung membawa Jimin ke apartemen Leonard, entah apa alasan nya Jimin tidak tahu.Salah satu tangan Jimin yg sudah bersih mengusap wajah Yoongi, tampak paras tampan suaminya terdapat beberapa lebam juga sobekan di pelipisnya.
"Kau sudah mengobati luka mus.?"
"Sudah ku basuh dengan air"
"Duduklah, jika tidak di obati itu akan infeksi.!" Baru saja Jimin hendak beranjak, namun Yoongi langsung menahan kedua tangan nya, mengecupnya hingga sang empu diam membatu
"Kau tidak perlu melakukan itu, tubuh ku sendiri yg akan menangani nya. Apa kau merasa sudah lebih baik.?" Yoongi kembali mengecup punggung tangan istrinya yg tampak sedikit bergetar
Pemuda itu hanya menatap suaminya dengan menaiki mengerjab gemas, jantung nya berdetak dua kali lebih cepat.
Semburat merah mencuat menghiasi kedua pipi Jimin, ia langsung menarik kedua tangan untuk menutupi wajahnya sendiri.
Astaga, mengapa rasanya sangat malu.? Ditambah wajah tak berdosa Yoongi semakin membuat Jimin salah tingkah."Jimin, aku bertanya padamu. Untuk apa menutupi wajah mu seperti itu.?" Yoongi kembali menarik kedua tangan Jimin untuk ia genggam
"Yoongi... Aku malu.." cicit Jimin sembari memalingkan wajah
Sudut bibir yoongi tertarik keatas, ia bangkit kemudian naik keatas ranjang untuk merebahkan tubuh dengan sebelah tangan sebagai penyangga.
"Kemarilah.." pinta Yoongi, menepuk dada nya agar Jimin bersandar disana
Dengan sedikit bingung, Jimin merangkak naik menuruti perintah Yoongi, ia merebahkan tubuhnya dengan kepala bersandar di dada bidang suaminya.
Sebuah usapan lembut yg kini Jimin rasakan, ia hanya diam meresapi setiap sentuhan dari Yoongi yg membelai surainya."Bukan kah sudah lama tidak bertemu.?"
"Baru saja...?!" Jimin langsung merutuki kebodohan nya, ia masih saja mengira jika kebersamaan beberapa jam yg lalu itu bersama Yoongi, tetapi ternyata ia bersama Davian. "Y-Yoongi, maksudku..."
"Aku mengerti.." sela Yoongi. "Jimin, aku telah menaruh kepercayaan padamu, selama beberapa hari kau berada di castle witch. Aku dan Louwis tengah mempersiapkan sebuah acara untuk tiga hari kedepan"
"Acara apa.?"
"Pengangkatan tahta, sudah saatnya aku memimpin Clan Phoenix agar kedua orangtuaku terbebas dari tanggung jawab castle. Aku sudah lelah selalu didesak untuk menggantikan ayah, aku sangat cemas saat King Leonard mengatakan jika kau pergi bersama ku yg ternyata bukan aku.! Aku bersyukur Davian tidak menyentuh mu" Yoongi mengecup puncak kepala Jimin, ia tidak bisa membayangkan jika Bedebah itu menyentuh miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PHOENIX (YoonMin) SELESAI
RandomYoongi Darelano, Putra Mahkota of PHOENIX, Satu-satunya penerus yg memiliki darah pangeran kegelapan. "Apa yg lebih menyenangkan daripada jatuh cinta.?" "Apa.?" "Memenggal kepala mereka yg terlihat memuakkan.!!" . "Aku Berdoa untuk mendapatkan malai...