(PART INI LUMAYAN PANJANG.! SEPERTI PERJUANGAN KITA UNTUK MENDAPATKAN CINTA, DI MOHON UNTUK PARA PEMBACA AGAR MENCARI TEMPAT TERNYAMAN TETAPI BUKAN DI PELUKAN DIA. JANGAN LUPA SIAPKAN CEMILAN AGAR ANDA TERHINDAR DARI KEBOSANAN KARENA MENUNGGU KABAR DARI YG TERSAYANG. TERIMAKASIH ATAS WAKTU DAN PERHATIAN NYA)
.
HAPPY READING
❗❗❗
Suara peralatan memasak berdenting saling bersahutan, matahari belum sepenuhnya terbit tetapi para maid sudah sibuk menyiapkan makanan untuk petinggi kerajaan.
Seorang pemuda Baru saja datang membuat kesibukan itu langsung terhenti, para maid beranjak dan membungkuk memberi hormat."Ratu.." seru mereka kompak, hingga Jimin memberikan senyum tipis
"Apa Anda membutuhkan sesuatu.? Biar saya bantu" tawar kepala pelayan
"Tidak perlu, kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian masing-masing. Jangan hiraukan aku" balas Jimin ramah, beruntung mereka memiliki Ratu selembut pemuda itu
Para maid kembali melanjutkan aktivitas masing-masing walaupun terkadang manik mereka melirik Jimin, karena penasaran dengan apa yg di lakukan Ratu Phoenix itu sampai turun langsung ke dapur castle.
"Aku hanya ingin membuat kopi untuk Yoongi, tetapi mendengar keramaian di dapur umum castle. Jadi aku memutuskan untuk bergabung dengan kalian" celetuk Jimin, seakan mengetahui para maid curi-curi pandang ke arahnya
"Raja tidak menyukai kopi manis." Gumam seorang maid, membuat senyum Jimin mengembang, kemudian ia mengambil sebuah apel merah lalu memakan nya dengan santai
"Ini alasan ku memilih dapur umum daripada pantry" Jimin menjauhkan gula dari jangkauan nya, ia menuangkan sedikit air panas kedalam cangkir kopi
Setelah selesai, ia bergegas untuk kembali kedalam kamar.
Pemuda itu melewati lorong-lorong castle, ia sengaja meninggalkan Yoongi saat pria itu masih tertidur untuk membuat secangkir kopi."Semoga Yoongi menyukai nya" gumam nya, setelah menghirup harum khas kopi panas
Disisi lain, tangis melengking seorang bayi memenuhi penjuru kamar disana.
Mungkin ia terbangun karena belum mendapatkan susu pagi ini, siapa lagi kalau bukan baby Em.? Bayi mungil itu menggeliat sembari menangis hingga air mata membanjiri pipi chubby nya.Entah apa yg ada di pikiran Yoongi, pria itu tetap duduk tenang di atas ranjang dengan tumpukan berkas kerajaan, seolah telinga nya tuli hingga tak mendengar tangis pilu baby Em.
Tangan Jimin mengambang di udara saat hendak memegang kenop pintu, ia terdiam saat melihat yoongi ternyata sudah bangun tetapi tak bergerak saat mendengar tangisan baby Em.Iris hazel nya melirik pada celah pintu yg sedikit terbuka, hati nya sakit mengetahui sang suami mengabaikan anaknya sendiri.
Mati-matian ia menahan kaki nya agar tidak berlari mendekat untuk menimang sang anak, Jimin ingin tahu apakah Yoongi akan tetap bersikap acuh saat tangisan itu semakin kencang."Bisakah kau diam.? Aku sedang bekerja.!" Tukas Yoongi menatap tajam Emily yg terus menangis seolah tak memperdulikan ucapan ayah nya
"Ckk.!!" Yoongi kembali duduk diatas ranjang dengan wajah suram, ia mengambil kasar sebuah berkas untuk tetap fokus pada pekerjaannya, tetapi tetap saja tangis baby Em seakan mampu memecahkan gendang telinga. "Aarrghh, Sialan.!" Umpat Yoongi, banyak sekali masalah di castle yg harus ia selesaikan setelah kelahiran baby Em, tetapi sepertinya bayi itu tak puas menyiksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PHOENIX (YoonMin) SELESAI
AcakYoongi Darelano, Putra Mahkota of PHOENIX, Satu-satunya penerus yg memiliki darah pangeran kegelapan. "Apa yg lebih menyenangkan daripada jatuh cinta.?" "Apa.?" "Memenggal kepala mereka yg terlihat memuakkan.!!" . "Aku Berdoa untuk mendapatkan malai...