HAPPY READING
❗❗❗
Jimin menggigit bibir bawahnya ketika belati itu menggores kulit lehernya, ia meringis merasakan sakit karena belati itu menggores berkali-kali, tidak hanya sekali.
Tangan Yoongi menggenggam erat tangan Jimin, mencoba menguatkan pemuda itu."Astaga, mengapa sangat panas.." Jimin kembali meringis, tubuhnya berkeringat, ia bergerak gelisah namun Ratu Daishy segera menahan tubuhnya
"Tahan sebentar, obatnya sedang bekerja"
"Ibu... Ini sangat sakit.!!" Ucapnya lemah, ia seperti diambang kesadaran, tubuhnya sedikit bergetar
"Cepat minum Yoongi.!" Ratu Daishy menyodorkan guci yg berisi sebagian darah milik Jimin
Dalam ritual ini, Calon Raja memang harus meminum darah dari Calon Ratu mereka.
Hal itu bermaksud untuk menyatukan jiwa keduanya agar saling berkaitan, dimana calon Raja bisa merasakan jika calon Ratu tengah terluka.
Tetapi beda dengan calon Ratu, Ia hanya mentransfer energi positif ketubuh calon Raja.Yoongi tak menyisakan sedikitpun darah dalam guci itu, kelopak matanya memejam saat merasa jantungnya seperti tertusuk oleh samurai.
Napasnya memburu, ia meremas dada nya sendiri, tak berselang lama rasa nyeri itu hilang tanpa bekas, hingga ia bisa kembali bernapas lega.Yoongi menatap Jimin yg juga tengah menatapnya, tampak jelas wajah Mate nya di banjiri oleh keringat.
"Tanda mu bersinar." Gumam yoongi, pria itu tersenyum menatap ukiran segitiga berbintang di leher Jimin
"Benarkah.? Aku tidak bisa melihatnya, Hanya rasanya sedikit hangat" Jimin menyentuh lehernya sendiri
"Sudah tidak sakit.?"
Jimin menggeleng sembari tersenyum manis menatap suaminya, beberapa menit yg lalu rasanya sangat sakit, namun tak berselang lama rasa sakit itu hilang begitu saja.
"Moon Goddess telah merestui kalian, maka dari itu aku akan menyerahkan mahkota ini untukmu, Putra ku" Raja Ladwig memakaikan Mahkota diatas kepala Yoongi
"Terimakasih, Ayah"
"Jadilah pemimpin yg bijaksana, Putra ku" ucap Raja Ladwig sembari menepuk pundak Yoongi
Ratu Daishy juga menyerahkan Mahkota nya kepada Jimin, memakaikan Mahkota Ratu itu diatas kepala Jimin, hingga setetes air mata mengalir di pipinya.
"Hatimu selembut kapas, Putri ku. Pimpin lah Clan ini sebaik-baiknya"
"Terimakasih, ibu"
"Bangkitlah anak-anak ku." Yoongi dan Jimin bangkit berdiri, mereka berdua naik keatas singgasana, sedangkan Ladwig dan Daishy berdiri di sampingnya
"Aku akan menegur mu jika kau membuat kekacauan, karena bagaimanapun kau tetap putra ku"
"Ibu, kau tau aku tidak suka melihat mu menangis" ucap Yoongi, sembari mengusap air mata di pipi sang ibu menggunakan ibu jarinya
Daishy tersenyum. "Jadilah pemimpin yg disegani, bukan di takuti oleh semua rakyat mu"
Yoongi hanya mengangguk singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PHOENIX (YoonMin) SELESAI
RandomYoongi Darelano, Putra Mahkota of PHOENIX, Satu-satunya penerus yg memiliki darah pangeran kegelapan. "Apa yg lebih menyenangkan daripada jatuh cinta.?" "Apa.?" "Memenggal kepala mereka yg terlihat memuakkan.!!" . "Aku Berdoa untuk mendapatkan malai...