HAPPY READING
❗❗❗
"Ayah.."
"Kau tidak memiliki jubah.?"
Em kebingungan. "Tidak Ayah, apa yg kau lakukan.?"
"Pakai ini, tutupi wajah mu"
Meskipun masih tidak paham dengan maksud ayah nya, Em tetap menuruti permintaan Yoongi untuk memakai Hoodie hitam dan kaca mata lalu menggerai Surai panjang nya untuk menutupi sebagian wajah nya.
"Ayah, Aku senang kau menjemputku untuk pergi ke castle. Tapi bagaimana jika—"
"Ibu mu sakit.!"
"Apa.? Mengapa Ayah baru mengatakan nya sekarang.? Ayo ayah cepat, kita harus pulang. Cepat ayah, Cepat ciptakan portal nya.!" Cerca Em, gadis itu seketika menjadi panik
Salju turun begitu lebat hingga menutupi sebuah castle besar nan mewah di dunia Immortal, castle tersebut juga di kelilingi hutan Morleigh yg lebat.
Musim semi telah tiba, tetapi salju tak pernah berhenti menjatuhi tanah castle, mungkin bagi orang lain terasa aneh melihat hanya castle tersebut yg terus tertutup salju.
Sedangkan sekeliling hutan tampak asri dengan pepohonan hijau segar, namun bagi penghuni castle Phoenix, hal itu sudah menjadi wajar.Mereka sudah biasa dengan musim dingin berkepanjangan selama beberapa tahun sejak wafat nya sang pangeran muda Phoenix.
Rahasia, kematian mendiang pangeran muda tersebut menjadi rahasia penghuni castle.Manik violet Emily menatap pintu besar di hadapan nya, ia menarik napas dalam-dalam.
Beberapa kali Em mengetuk pintu, lalu dengan perlahan ia membuka kenop pintu setelah suara ibu nya terdengar mengizinkan."Ibu...." Gadis itu langsung berhambur kedalam dekapan hangat seorang pemuda di atas ranjang
Jimin terkekeh pelan sembari menepuk-nepuk punggung putri nya penuh kasih sayang.
Melegakan rasanya bisa memeluk buah hati dengan leluasa, Em melepas pelukannya, ia menggenggam tangan ibu nya dengan khawatir."Apa yg terjadi.? Mengapa ibu bisa jatuh sakit.? Apa karena dingin yg berkepanjangan.?"
"Lihatlah, Putri ibu sudah tumbuh besar." Lirih Jimin berkaca-kaca, ia sangat senang melihat Em berada di castle ini
"Ibu, apa yg ibu rasakan.? Mengapa ibu bisa sakit.? Ibu sudah diperiksa oleh tabib.? Apa yg tabib katakan.? Ibu sakit apa.?"
"Sssttt... Dimana ayah mu.?"
"Ayah.? Dia berkata harus pergi menemui panglima" Jimin menghela napas lega, membuat Emily memicingkan mata curiga. "Ibu, jangan bilang..?!!"
"Jangan mengadu pada ayah mu"
"Ibu, kau benar-benar keterlaluan.! Kau tau aku sangat mengkhawatirkan mu.? Aaakhh... Tubuhku lemas.!!" Rengek Emily tak habis pikir
"Hanya ini satu-satunya cara agar ayah mu membawa mu pulang ke castle, ibu sangat mengkhawatirkan mu Em. Bagaimana kehidupan mu disana.? Apa kau makan dengan baik.? Bagaimana teman-teman mu.? Ibu sangat merindukan mu Em"
"Ayolah ibu, Aku sudah besar. Jangan terlalu khawatir pada ku, aku bisa menjaga diri, All juga bersamaku disana."
"Bahkan orang tua manapun akan khawatir dan rindu jika tidak melihat putri nya seharian, lalu bagaimana dengan ku.?"
"Baiklah, aku mengerti. Aku juga sangat merindukan mu, tetapi jika Ayah sampai tau bahwa ibu hanya berpura-pura sakit, apa yg akan terjadi.?"
"Ayah mu tidak mungkin tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PHOENIX (YoonMin) SELESAI
AcakYoongi Darelano, Putra Mahkota of PHOENIX, Satu-satunya penerus yg memiliki darah pangeran kegelapan. "Apa yg lebih menyenangkan daripada jatuh cinta.?" "Apa.?" "Memenggal kepala mereka yg terlihat memuakkan.!!" . "Aku Berdoa untuk mendapatkan malai...