{Twins}

676 131 13
                                    

HAPPY READING

❗❗❗


CRASH...

CRASHH....

"AARGGHH...

"EENGGHH...."

Nyawa Yoongi seperti kembali di tarik saat cekikan di lehernya terlepas, napas nya memburu menghirup rakus oksigen di sekitarnya.
Manik violet itu melirik Jimin yg jatuh terduduk dengan tubuh bergetar hebat, kedua tangan pemuda itu berlumuran darah.

Yoongi berangkat mendekati Jimin, ia langsung membawa tubuh pemuda itu kedalam dekapan yg menenangkan.
Tangan Yoongi mengusap punggung Jimin, berharap getaran di tubuhnya sedikit mereda.

"Y-Yoongi... Hikss Hikss..."

"Sssttt,, Tidak apa-apa.. aku disini" Yoongi menangkup wajah Jimin sembari mengusap Ari mata di kedua pipinya

Tampak jelas raut ketakutan diwajah Jimin, iris hazel nya memancarkan kegelisahan yg tidak dapat di tutupi.
Memandang tangan nya sendiri yg berlumuran oleh darah.
Ia merasa seperti telah menusuk suaminya sendiri hingga tangan nya terus bergetar hebat.

"Jimin, lihat mata ku. Aku adalah suami mu, kau percaya itu.?"

Dengan cepat Jimin mengangguk, ia dapat mendengar dalam hati ketika Yoongi mengatakan bahwa akan selalu mencintai nya.
Dan karena itu juga, Jimin dapat mengetahui siapa Yoongi yg sebenarnya.

"Aku seperti melukai mu... " Lirih Jimin

"Dia bukan aku, aku adalah Yoongi"

"Tapi.. tapi wajahnya... A-Aku seperti melihatmu saat melukai nya... aku melukainya.."

Yoongi membelai Surai Jimin dengan lembut. "Kau hebat, aku tidak menyangka pemuda lemah seperti mu bisa menyelamatkan nyawa seorang Pangeran Kegelapan.!" Cibir Yoongi, hingga membuat Jimin tertawa disela-sela isakan nya

Ini dia suaminya.
Meskipun ucapan Yoongi lebih sering ketus dan menyakitkan, tetapi Jimin menyukainya, dari pada Yoongi berhati baik dengan mulut manis.

"Meskipun aku sedikit kesal, mengapa kau tidak langsung menusuk jantungnya.?" Lanjut yoongi

Belum sempat Jimin memprotes, Yoongi mengangkat tubuh nya hingga refleks mengalungkan tangan nya di leher pria itu.
Yoongi meletakkan tubuh Jimin dengan hati-hati diatas ranjang.

BRAKK...

BRAK..

Tubuh Bedebah itu terpental saat hendak menusuk punggung Yoongi.

"Jika ingin bermesraan, pastikan musuh kalian sudah mati.!" Cibir Louwis, pelaku utama yg membanting Bedebah itu sebelum berhasil menusuk pinggang Yoongi menggunakan gunting. "Aku memang pahlawan.!!" Batin Louwis

Manik violet Yoongi berkilat tajam ketika melihat kehadiran seorang pria yg datang bersama Louwis, ia langsung memeluk tubuh Jimin, tak ingin membiarkan mata pemuda itu melihat siapa yg datang bersama sang adik.

"Untuk apa kau membawa dia kesini.? Kau sudah bosan hidup, Louwis.?" Geram Yoongi

"Kau ini kenapa selalu marah-marah.? Menurut buku yg sering aku baca, jika seringkali marah kau akan menjadi penyihir dengan wajah penuh kerutan dan peyot seperti kakek sihir. Iisshh aku tidak mau mempunyai kakak seperti itu.!" Oceh Louwis

THE PHOENIX (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang