{Mimpi}

644 137 20
                                    

HAPPY READING


❗❗❗



Layaknya kertas kosong, hanya kehampaan yg terlihat di sekeliling Yoongi, sebuah dimensi dengan cahaya suci sejauh mata memandang.
Kaki nya berpijak pada tumpukan salju, ia melangkah tegas mengikuti naluri hati untuk terus berjalan.

Namun sesuatu seakan berbisik di indra pendengaran nya, ia memejamkan mata mencoba meresapi bisikan pelan itu.
Ia semakin fokus, bahkan menahan napas untuk memperjelas suara yg terdengar jauh.

"Makan pagi... Cuci muka... Main lagi.. yeahh... Nanananaa..."

Kedua manik violet Yoongi langsung terbuka saat mendengar suara yg sangat ia kenal.
Angin berhembus menerpa Surai Yoongi saat seseorang berdiri di depan nya dengan senyum lebar.

"Kakak..."

Aliran listrik seakan menjalar di seluruh tubuh Yoongi. "Dimana ini.?" Pria itu merasa asing dengan tempatnya berpijak

Louwis menghiraukan pertanyaan kakak nya, ia berjalan tenang mendekati sebuah pohon kering tanpa daun Ditengah salju. "Wolf, dimana kau.?" Pekik Louwis seperti sedang mencari sesuatu, Tak berselang lama seekor tikus putih berlari kearah Louwis. "Lihat kakak, ternyata wolf disini. Dia menungguku setelah nyawa nya melayang akibat di mangsa kucing hitam.! Pantas saja saat melarikan diri aku tidak bisa menemukan nya"

Rentetan kejadian menyeramkan langsung berputar seperti kaset rusak. "Louwis.?" Yoongi mengingat semuanya, ia menatap Louwis yg tengah berdiri dengan senyum mengembang tanpa luka apapun

"Goldmuses, sebuah dimensi antara dunia dan akhirat" gumam Louwis

"Apa.? Tidak.! Tempat mu bukan disini Louwis, ayo pulang bersama ku. Semua orang menunggu mu" cerca Yoongi berjalan mendekati Louwis, namun sebuah dinding tak kasat mata memisahkan mereka hingga Yoongi menghentikan langkahnya. "Tidak Mungkin" gumam yoongi

Tampak jelas raut kesedihan langsung terlihat di wajah Louwis, tangan nya mengusap kepala wolf yg mengendus lehernya.

"Kakak, tolong katakan pada ibu jika aku sangat menyayangi nya. maaf telah membuat kalian semua menjatuhkan air mata, selama puluhan tahun aku hidup dalam kesepian. Tidak ada siapapun yg menjadi teman ku, mereka semua selalu berbicara formal dan menghormati ku layaknya seorang pangeran. Tetapi saat Em dilahirkan aku sangat merasa senang, aku seperti mendapat hadiah yg menakjubkan. Meskipun dia berisik saat menangis namun dia bisa menghapus kesepian ku. Aku sangat senang karena dia bisa mendengar celotehan ku tanpa bisa memprotes nya, sayang sekali aku tidak bisa menemani nya sampai dewasa." Manik hitam Louwis menerawang jauh. "Kakak, aku mohon padamu. Jangan membenci Em atas kejadian ini, jangan sampai ada orang lain yg membenci nya. Percayalah kakak, tidak ada secercah pun penyesalan dalam diriku setelah berhasil menyelamatkan putri mu. Tolong hapus air mata kalian, aku baik-baik saja"

Bohong jika saat ini Yoongi tidak bersedih, ia menitikan air mata tanpa perduli apapun.
Yoongi sadar selama ini ia terlalu keras pada Louwis.

"Louwis, maafkan kakak mu ini.!" Terdengar getaran dalam suara Yoongi

"Jangan seperti ini, aku jadi malu.." gumam Louwis mendekap pipi nya sendiri yg bersemu merah. "Kau tidak boleh terlalu lama disini kakak. Tapi tunggu, aku sedikit ingin meminta bantuan. Tolong sebelum memasukkan tubuhku dalam peti, katakan pada maid untuk memakaikan jas berwarna biru. Aku tidak ingin memakai jas hitam seperti mayat-mayat pada umum nya, berikan sedikit pewarna di bibir ku, aku tidak ingin mati dalam keadaan pucat karena aku tetap ingin terlihat tampan, jangan lupakan Surai, aku sangat menyukai Surai ku, jadi tolong rapikan dengan hati-hati. Dan jika perlu, kau bisa menghias peti mati ku dengan warna-warna cerah karena aku tidak ingin suasana duka yg menyeramkan. Tolong rawat anak-anak ayam seperti anak mu sendiri dan beri makan mereka tiga kali dalam sehari. Aku tidak tau ini penting atau tidak, tetapi ada selembar kertas cokelat di laci kamar ku bertulisan Surat Wasiat aku menulisnya sejak tiga puluh tahun silam, terimakasih kakak. Sekarang pergilah"

THE PHOENIX (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang