{Selamat Tinggal}

619 117 13
                                    

HAPPY READING

❗❗❗

"JIMIN.!!"

Tubuh Jimin menegang, teriakan penuh amarah itu menggema di seluruh penjuru castle hingga terdengar keluar, wajah pemuda itu berubah pias.
Ia menoleh kebelakang, tanpa berpikir panjang Jimin langsung berlari kedalam hutan Morleigh.

"JIMIN, SHIT.!! BERHENTI.."

Pemuda itu menutup telinganya, mengabaikan teriakan Yoongi yg terdengar menyeramkan.
Sesekali ia tersandung akar pohon dan batu-batu tajam, ia terus berlari dengan keringat dingin yg mengalir di pelipisnya.

"JIMIN, BERHENTI SIALAN.!!"

Tubuh Jimin jatuh tersandung akar pohon, ia tak perduli saat pergelangan kaki nya terasa terkilir.
Dengan cepat ia kembali bangkit, berlari menyeret salah satu kakinya.

"JIMIN.!!"

Jimin langsung memotong jalan dan bersembunyi diantara semak belukar, kaki nya sudah tak sanggup lagi untuk berlari.

Manik violet milik Yoongi bersinar ditengah gelapnya hutan Morleigh. "JIMIN, APA YG KAU LAKUKAN.? KELUAR.! AKU TAU KAU MASIH BERADA DISINI"

Wajahnya mengeras, bahkan urat-urat di tubuhnya menonjol keluar, saat ini keadaan pria itu sungguh tak bersahabat.

"KELUAR ATAU AKU SENDIRI YG AKAN MENYERETMU.!"

Bahkan hutan Morleigh saja tak berani meniupkan angin nya ketika mendengar Geraman Yoongi.

"Aku tidak akan mau menemui lagi.!" Batin Jimin

"Shit.!!" Kedua tangan Yoongi mengepal erat saat ia hampir kehilangan harus Mate nya, ia melirik kearah lain, secepat kilat ia berlari kearah barat, terpengaruh oleh kekuatan dari liontin nya

Jimin menghembuskan nafas Lega, ia mengintip ketempat Yoongi berdiri beberapa saat lalu, dan ternyata tidak ada siapapun disana.
Ia bangkit, beruntung kalung liontin pemberian Althalerie untuk hadiah ulangtahun nya selalu ia pakai.

"Sampai kapanpun aku akan tetap mempertahankan bayiku" gumam Jimin

Seharusnya kabar ini menjadi berita bahagia yg akan Jimin sampaikan setelah acara pengangkatan tahta.
Tetapi semuanya berubah ketika Yoongi mengatakan kalimat kejam itu.
Namun baru saja kaki nya ingin melangkah, sebuah tangan kekar mencengkeram pergelangan tangan nya dengan erat.

"Bahkan aku bisa mendengar suara hatimu.!" Tubuh pemuda itu membatu dengan nafas tercekat. "APA KAU TIDAK WARAS.?" Jimin jatuh terduduk ketika Yoongi menghempas kasar tubuhnya

"Apa yg terjadi dengan mu, hah.? Kau tau itu apa.? Racun.! Apa kau tidak waras.? Mengapa kau berniat membunuhku.? KAU FIKIR AKU AKAN TERPENGARUH OLEH RACUN SIALAN ITU.? KAU BELUM MENGENAL AKU SEPENUHNYA, JIMIN.!!"

"Tidak, Yoongi. Tidak pernah terpikir oleh ku untuk membunuh mu.! Aku mohon biarkan aku pergi, lepaskan aku." Lirih Jimin

"KAU.!" Manik violet itu berkilat tajam, seringai tipis tersungging di bibir tipisnya. "Aku tidak tau apa yg terjadi dengan mu, tetapi satu hal yg harus kau tau. Sampai matipun aku tidak akan melepaskan mu, sayang.!"

Manik Jimin membelalak, ia memberontak ketika Yoongi menarik tangan nya. "KAU GILA.! LEPASKAN AKU, LEPASKAN AKU, IBLIS.!"

PLAKK...

Jimin tersenyum masam merasakan nyeri menjalar di pipinya, salah satu kepalan tangan nya yg sejak tadi ia sembunyikan dibalik jubah mengepal erat.

SRAKK..

THE PHOENIX (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang