[Tak berujung]

0 0 0
                                    

"karang yang berdiri ditengah samudra biru, diterjang ombak dan badai tanpa ada persiapan apapun...ia hanya berusaha untuk tetap berdiri di sana, membiarkan ombak itu mengikis dirinya hingga akhir waktu yang tak ditentukan..."

✓✓✓


tuhan telah mengambil mu

tuhan telah mengambil ragamu dariku

tuhan telah mengambil jiwamu dalam diriku

tuhan telah mengambil hidupku

tuhan tak lagi mengizinkan ku untuk mencintaimu secara nyata di sisiku

tuhan tak lagi mengizinkan kita berdua untuk berdiri di atas bumiNya

tuhan mengambil segalanya dariku, dan hanya menyisakan sebuah kenangan yang begitu menyesakkan ketika ku kenang...

membiarkan aku tersiksa dengan rasa yang telah ku habiska hanya untukmu, bahkan tak ku sisakan untuk diriku sendiri disini...

merasakan rasa rindu yang berkepanjangan, rasa rindu yang tak akan pernah bisa terobati itu...

sama seperti karang di samudra biru yang selalu diterjang oleh ombak dan badai. aku pun sama sepertinya, mencoba tetap berdiri sendiri di sini, selalu berusaha untuk bertahan agar tetap bisa berpijak diatas bumi ini...

seolah duniaku telah berhenti, namun dunia tetap berputar seperti biasanya...mereka bahkan tak membiarkanku untuk merasakan kehangatan bumi ini lagi...

namun dibalik semua itu, ada sebuah tekad di dalam hati ku ini...

bukan untuk melupakan segala rindu dan kenangan bersamamu dulu, namun sebuah tekad untuk diriku sendiri, agar bisa bertahan sampai akhir disini,

tanpa dirimu...

✓✓✓

jovandra terbangun dari tidurnya, nafasnya terengah dan terasa berat, keringat mengalir membanjiri sebagian tubuhnya.

pukul 02.00

masih dini hari ternyata...

berniat mengambil air dingin di dapur karna tenggorokannya merasa sangat kering.

jovandra mendudukkan diri di kursi dekat meja bar sembari meneguk air dingin yang sudah ia keluarkan dari lemari es.

kepalanya masih memikirkan mimpi yang baru saja ia alami, sebuah mimpi yang selalu datang dalam tidurnya.

entah karena terlalu larut dalam kesedihan nya ataupun memang hanya bunga dalam tidurnya.

"mau dengan seribu cara apapun kita meminta tuhan untuk mengembalikan mereka yang telah menjadi abu, tuhan tak akan pernah bisa mengabulkan yang satu itu..."

"tak harus melupakan segalanya, karna memang sifat alamiah manusia yang sudah seperti itu sejak dulu. kamu hanya perlu berjalan dengan waktu...mencoba bangkit setidaknya untuk diri kamu sendiri..."

"apa yang tuhan ambil dari kita, percayalah... tuhan akan menggantikannya dengan yang lebih, bahkan sesuatu yang tak pernah kau sangka kedatangannya"

jovandra masih teringat jelas dengan ucapan yang dikatakan oleh dokter psikiater yang menangani dirinya, dan dokter itu benar...

nyatanya, sudah sejauh ini ia menangis meraung di makam istrinya, ila tak akan pernah bisa kembali lagi ke dunia ini...

"mas andra tidak tidur?"

sebuah suara membuyarkan lamunan jovandra kali ini

"tadi kebangun mbak, haus"

mbak sani mengangguk, jovandra tau bahwa mbak sani memang selalu bangun dini hari guna melakukan ibadah sholat tahajud karna beliau adalah seorang muslim.

Memeluk Luka [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang