[Ibu]

0 0 0
                                    

Tuhan telah memberikan sebuah kesempatan ini kepadaku, menitipkan sebuah malaikat yang selalu aku nanti sepenuh hati ke dunia ini.

Sebuah raga yang semakin menguatkan ku,

Sebuah raga yang membuat kelapangan jiwaku bertambah untuk dirinya,

Sebuah raga yang akan selalu membawaku sadar akan pijakanku di atas bumi ini.

Akan ku sediakan ruang hangat dan tenang untuk dirinya, selalu.

Perihal jalan takdir yang akan mengiringi hidupnya, semoga tuhan selalu berpihak pada raga kecil itu...

✓✓✓


Jovandra merasakan sebuah kegelisahan yang begitu mendera di dalam hatinya. Siang tadi saat laki-laki itu sedang rapat di kantor, reza menelponnya. Memberi kabar bahwa serayu berada di rumah sakit karna merasakan sebuah kontraksi.

Jovandra segera bergegas saat itu juga, menuju rumah sakit yang alamatnya telah diberi tahukan oleh reza. Sesampainya di sana, jovandra diarahkan untuk menemani istrinya di sebuah ruangan rumah sakit itu.

Melihat serayu yang sudah siap akan persalinan dirinya, jujur saja jovandra sangat takut sekarang. Segala hal yang tak seharusnya difikirkan, kini tengah bersarang memenuhi pikiran laki-laki itu.

Jovandra menggenggam tangan istrinya di sana. Sedangkan dokter serta beberapa perawat sudah mulai membedah perut wanita itu. Jovandra tak henti-hentinya melangitkan doa untuk serayu dan calon buah hati mereka.

Tak butuh waktu lama bagi seorang dokter untuk mengeluarkan seorang bayi yang ada di dalam perut serayu. Suara tangisan yang nyaring terdengar memenuhi seluruh ruang bersalin itu.

Suster membawa anak mereka untuk dibersihkan terlebih dahulu. Jovandra mencium segala sisi wajah serayu. Mengecup lamat kening istrinya.

"Terimakasih banyak ra, terimakasih banyak..."

Ucapan banyak terimakasih juga selalu ia peruntukan kepada serayu.

Tak lama setelah serayu dipindahkan ke ruang rawat inap, suster memberikan seorang bayi kepada jovandra.

"Bayinya laki-laki dan sangat sehat. Pak, bu..."

Ucap seorang suster yang memberikan bayi itu kepada jovandra.

Jovandra menerima bayinya dengan tangan terbuka dan hati yang begitu lapang. Tangisan itu pecah seketika, melihat sebuah raga yang begitu kecil ada di dalam dekapannya.

Masih terlihat begitu rapuh dan tak berdaya. Tak henti-hentinya jovandra mengucap syukur kepada tuhan atas anugrah yang telah dititipkan kepadanya dan juga serayu disini.

Serayu yang melihat itu menahan agar tak ikut menangis. Dirinya begitu terharu melihat jovandra saat ini. Serayu hanya bisa meminta kepada tuhan agar selalu melimpahkan segala kebahagiaan dalam keluarga kecilnya.

"Ra anak kita ra..."

Serayu mengangguk menanggapi ucapan jovandra. Wanita yang masih berbaring setengah duduk di atas ranjang rumah sakit itu menerima bayi yang lahir dari dalam rahimnya.

Mencoba untuk memberikan ASI pertama yang keluar untuk sang buah hati. Mengusap lembut pipi merah nan gembul itu dengan satu jarinya.

Sama seperti jovandra. Serayu juga tak henti-hentinya mengucap rasa syukur atas anugrah tuhan yang telah menitipkan seorang malaikat kecil di dalam keluarga mereka.

Ia masih tak menyangka akan menjadi seorang ibu. Seorang anak perempuan yang dulu selalu berlindung dibalik raga ibunya, kini anak itu telah menjadi seorang ibu bagi anaknya sendiri.

Memeluk Luka [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang