[Life after merried]

1 0 0
                                    

Selamat datang dalam perjalanan hidup yang sesungguhnya... 

Selamat datang dalam hidup, dimana kamu harus bisa bertahan hingga akhir, apapun yang terjadi... 

Selamat datang dalam perjalanan hidup, dimana kamu harus mengusahakan segala bagian hidup ini dengan seseorang yang akan berdampingan hidup denganmu hingga esok... 

Selamat datang, gibran avicenna... 

***


6 bulan kemudian... 

Menjalani bahtera rumah tangga yang harmonis, mempunyai seorang istri/suami yang mampu memberikan feed back yang baik kepada kita, serta di karuniai seorang malaikat kecil di dalamnya adalah impian bagi setiap orang di dunia ini. Terlebih lagi dengan seseorang yang sangat kita kasihi di sini. Tak ada permintaan yang lain, selain kebaikan dan segala ketenangan dalam hidup ini.

Setelah kurang lebih 6 bulan gibran membangun rumah tangganya dengan seorang wanita bersama reyna arutala, tuhan langsung memberikan kepercayaanNya kepada gibran dan reyna. Ya, reyna sedang mengandung sekitar 5 bulan. Tak ada kabar kebahagiaan lainnya bagi gibran, selain kabar tentang kehamilan istrinya itu. Laki-laki itu tak henti-hentinya mengucap rasa syukur kepada tuhan mereka, begitu pula dengan serayu dan keluarganya.

Gibran akan menjadi seorang ayah... 

Kebahagiaan yang tak pernah di sangka akan kedatangannya, perjalanan yang tak pernah di bayangkan sebelumnya, kini bagian itu benar-benar terjadi di dalam hidup seorang gibran avicenna. Laki-laki itu hanya berharap, agar ia bisa menjadi ayah yang mampu memberikan segala kasihnya kepada sang anak nantinya.

19.00

"Bumil mual lagi ngga?" Tanya gibran kepada istrinya.

Reyna menggeleng. "Engga mas, seharian ini anaknya anteng" Jawab reyna seadanya.

Gibran berjongkok di depan reyna yang sedang duduk di sofa ruang keluarga mereka. Mengusap lembut perut yang belum begitu membesar itu, "halo anaknya ayah... Kamu harus tumbuh yang baik di dalem sana ya nak, dan jangan bikin bundamu kecapean di sini..." Ucap laki-laki itu bermonolog dengan perut milik istrinya.

Reyna terkekeh, mengusap surai sang suami yang sedang menciumi perutnya itu. Gibran mengangkat kepalanya, keduanya saling bertatapan. Namun, tatapan reyna membuat gibran heran. Wanita itu menyipitkan matanya saat melihat wajah sang suami.

"You okay, mas gibran?" Tanya reyna.

"Yeah iam okay, why darling?"

"Wajah kamu keliatan pucet banget?"

Gibran tersenyum segaris. "Mungkin karna akhir-akhir ini lebur, jadi sedikit kecapean aja" Jelas gibran sembari menunjukan jarinya yang membentuk cubitan kepada reyna.

"Kamu yakin? Apa kita ke dokter aja buat cek kesehatan kamu?" Tanya reyna khawatir.

Gibran menggeleng, ia berdiri dari posisi jongkok lalu duduk di samping istrinya. Memeluk sang istri manja, menjatuhkan kepalanya di perpotongan leher milik sang istri. Hobi baru gibran avicenna semenjak menikah. 

"Aku serius rey, aku cuma ngerasa lebih cape aja karna akhir-akhir ini sering lembur dan harus bolak-balik ke kantor transit cibubur" Jelas gibran sekali lagi meyakinkan istrinya.

Sebenarnya pernyataan gibran sama sekali tak membuat rasa khawatir reyna berkurang sedikitpun. Pikiran wanita itu malah semakin berkelana entah kemana, semakin membuat hatinya gundah dan resah di pelukan sang suami.

"Oh iya rey" Celetuk gibran tiba-tiba saat melepaskan pelukan sang istri.

Reyna mengangkat sebelah alisnya, "hmm?"

Memeluk Luka [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang