II.

357 21 0
                                    

Sinar pagi hari membawa masuk cahayanya kedalam kamar, mengenai wajah elok yang sedari tadi menutup
Kelopak matanya enggan menampakan manik emasnya yang elok. Perlahan seorang dengan Surai bluenette mendekat ke arah tubuh mungil yang terbalut selimut, netranya bergerak menyusuri setiap wajah imut yang terlelap itu.

Ia mengusap pipinya ringan agar tidak membangunkan pemuda yang terlelap itu, lengkungan indah terukir di wajahnya yang menurut kebanyakan orang adalah tampan. Kulitnya sangat lembut pipi dan kenyal ingin sekali menggigit lalu menariknya seperti mochi.

Tubuh Surai merah itu menggeliat sedikit, matanya berusaha terbuka meninggalkan alam mimpi yang baru ia singgahi. Akhirnya ia menampakkan manik emasnya yang elok , perlahan ia mengerjap ngerjap mencoba mengumpulkan nyawanya kembali. Saat kelopak matanya terbuka manik emasnya langsung tertuju pada wajah di sebelah ranjangnya, seorang yang baru ia temui bahkan namanya saja ia tidak tau.

"Pagi tuan" sapanya seraya mengucek matanya agar penglihatannya lebih baik.

"Pagi Reki, maaf membuatmu tidak nyaman"

Surai merah itu menggeleng pelan.
" Tentu saja tidak,tuan.."

"Panggil aku langa, namaku Hasegawa langa "

"Tuan langa?"

"Cukup nama saja, 'langa' "

Surai Crimson itu mengangguk, ia membuka selimutnya ia lupa kalau belum berpakaian, sehingga menampilkan jelas tubuhnya yang di penuhi memar merah dan bekas cupang.

Tentu saja Reki malu lalu segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya lagi.

Langa yang paham situasi Reki lalu menutup matanya.
"Ahh, ma-maaf aku akan keluar dari sini"

"Tidak perlu anda sudah melihat tubuhku semalam jadi tidak apa apa"

"Maaf mungkin aku berlebihan semalam, apa ada yang terasa sakit?"

"Uh, uhmm pinggang ku sakit, tapi terima kasih telah membantuku, aku harap ada hal yang bisa aku balaskan untukmu"

"Begini saja karena aku tertarik padamu aku minta nomor telepon mu siapa tau saat aku membutuhkanmu aku bisa meminta bantuan"

Reki memiringkan kepalanya menatap heran langa.
"Bantuan?,"

"Yup seperti bantuan seperti semalam saat aku memasuki siklus Rut" Surai bluenette itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Aku akan melakukannya kapanpun" ia mengatakannya dengan mata berbinar seperti puppy.

Langa merasa kalau Reki memang sangat imut, dengan ekspresi seperti itu membuat gundukan di balik celananya kembali berdiri.

'tahan langa' batinya berteriak.

"Tuan aku ingin mandi"

"Langa saja Reki"

"La-langa!"

"Nahh seperti itu" pujinya seraya mengusap rambut kusutnya Reki akibat bangun tidur.
"Aku akan menyuruh seorang membawakan pakaian dan sarapan, tunggu disini saja ya" setelah mengatakannya ia bangkit dari kasur yang ia duduki sebelumnya.

"Ehh mau kemana?"

"Memanggil seseorang pembantuku, hanya sebentar saja aku akan kembali setelahnya"

Reki mengangguk menurut.

"Anak pintar"

Sudah beberapa menit kemudian, 3 orang suruhan langa masuk kedalam kamar membawakan pakaian, lalu sarapan untuk Reki setelah meletakkannya di nakas mereka undur diri lalu pergi meninggalkan kamar Reki, karena bathub nya sudah di siapkan sebelumnya jadi kini ia hanya tinggal mandi untuk membersihkan tubuhnya.

he's mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang