9

89 7 0
                                    


Tok tok tok...!

"Reki..,aku membawakan makanan untukmu" suara dari luar kamar berusaha membuka kenop pintu yang di kunci.

Terganggu oleh suara bising diluar lelaki bersurai bluenette itu mengerjap ngerjap mencoba membuka pelupuk matanya, betapa terkejutnya ia saat sadar berada di kamar Reki, bahkan mereka tidur di lantai.

Langa  mengingat jelas perbuatannya semalam yang meniduri reki paksa, karena rutnya yang tidak tertahankan membuatnya lepas kendali meski batinya terus menolak tapi insting alphanya menolak bekerja sama.

Di tambah merasa bersalah melihat keadaan reki, bocah Rebel itu berantakan sekali, rambutnya mencuat kemana mana, pakaiannya penuh robekan dan kulitnya memerah bekas gigitan, air mata mengering di pelupuk matanya kelihatan bengkak sekali, perlakuannya terlalu kasar semalam.

Orang yang mengetuk pintu diluar kini berhenti memanggil nama reki, tapi detik setelahnya ia memberi pesan sebelum derap kakinya menjauh.

"Reki kalau sudah bangun datang ke dapur untuk makan" peringatnya lalu melenggang pergi.

Atensi langa kembali lagi pada pemuda yang masih terlelap di kengkunganya dengan tubuh melengkung seperti busur, perlahan ia mengangkat membopong reki ala bridal style menuju kasur dengan sangat perlahan.

Kain yang sudah tidak lagi berbentuk pakaian layak ia lucuti perlahan agar tidak membangunkan lelaki yang masih enggan meninggalkan alam bawah sadarnya.

Setelahnya ia mengambil air hangat untuk membersihkan tubuh kecil gemulai reki dengan membasahi handuk kecil, banyak sekali lebam merah di sekujur tubuhnya, teringat sesuatu langa mengecek bagian tengkuknya semoga saja dia tidak memberi tanda kepemilikan di area itu, dan untung saja ke resahanya tidak terjadi bagian itu masih aman tanpa ada bekas gigitan untuk kali ini ia bernafas lega.

Selesai membersihkan seluruh tubuhnya ia memakaikan jubah tidur untuk reki, membersihkan kekacauan yang ia buat lalu pergi meninggalkan kamarnya menuju lantai bawah untuk mengambil makanan yang bisa reki makan setelah bangun nanti.

Di perjalanan hanya ada rasa bersalah menghantui pikirannya, apa yang di buatnya lebih mirip bajingan ia pernah menyalahkan reki jika ia adalah seorang pelacur yang melebarkan kakinya pada siapapun, namun kenyataannya adalah langa sendiri yang lebih mirip bajingan sekarang.

Setelah semua yang kuperbuat aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Racaunya dalam pikirannya sendiri.
Langkahnya kini berbelok pada satu ruangan, ruangan yang di penuhi anak buahnya yang sedang menikmati sarapan atau hanya sekedar meneguk kopi paginya sebelum bekerja.

Hyuga menyambut atasanya ramah dengan menghampirinya lalu membungkuk hormat.

"Tuan muda anda sudah merasa lebih baik?" Tanya hyuga memastikan keadaan langa, jawaban dari atasanya hanyalah anggukan ringan tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Setelahnya Sasaki ikut menghampiri atasannya untuk melapor.

"Tuan, reki tidak mau bangun saya sudah datang untuk membawakan sarapan tapi pintunya dikunci dan tidak ada sahutan darinya"

Langa paham sekali apa maksudnya, karena ia sebelumnya juga tidur di kamar reki, "aku saja yang membawakan makanannya" langa berucap dengan tangan terjulur meminta sesuatu yang di maksud.

Lelaki dengan Surai navy itu mengangguk menurut lalu bergegas mengambil nampan dengan makanan yang di minta atasannya, makanan yang telah ia siapkan sebelumnya untuk Reki, padahal rencananya dirinya yang akan memberikan sendiri tapi jika bosnya memang yang memintanya dirinya  bisa apa.

he's mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang