10

141 13 0
                                    


Bagaskara yang hampir tenggelam menampilkan pemandangan yang jarang sekali dilihat, swastamita terpancar dengan keelokannya membuat iris Aquamarine tidak bisa luput melihat pemandangan menyejukkan ini.

Dirinya ingat  saat kecil ibunya sering bercerita jika melihat pemandangan matahari terbenam di jepang adalah hiburan yang menyenangkan, pemandangan yang sangat indah bahkan kita bisa menunggu sambil menghitung detik sampai matahari benar benar hilang.

Sudah hampir 6 tahun dirinya tinggal di Okinawa namun kali ini baru ia menyaksikan sendiri matahari berpindah posisi.

Lantas kini yang ia pikirkan adalah, apa yang membuatnya merenung sendirian?, hatinya tidak enak saat meninggalkan Reki dengan perasaan marah tadi pagi , apa anak itu baik baik saja?.

Tepukan dipundaknya membuatnya tersadar dari lamunannya, tangan cantik tapi tidak secantik milik Reki. Kepalanya menoleh ke arah seseorang yang berada di belakangnya ternyata dia adalah Ema.

Ema Shimizu asisten di perusahaannya, membawa berkas di tangan, sudah di pastikan pasti ia harus mengecek dokumen tersebut.

Tanpa berbasa basi sebelum ema mengatakan maksudnya datang ke tempat langa, langa sudah mengetahui dan mengambil langsung dokumen dengan map biru di tanganya.

Dirinya yang sudah pintar soal menjalankan bisnis seperti ini menyelusuri setiap tulisan yang di cetak di lembaran kertas itu.

"Tuan itu adalah pengajuan permintaan dari perusahaan yang kita tolak sebelumnya, kali ini mereka meminta lagi dan juga meminta kita untuk mempertimbangkan lagi ajuan mereka" Ema menyampaikan informasi sambil menunjuk tulisan yang menunjukkan hal hal penting.

"Aku sudah pernah mendengar soal  ini, aku tidak mau memberikannya karena saldo mereka kurang jika kita memberi keringanan maka kita juga akan bengkrut nantinya, tolak saja lagi" langa mengembalikan lagi map ke tangan Ema kembali menatap kosong langit.

Diri Ema juga bertanya tanya apa yang di pikirkan bosnya?, biasanya pria blasteran itu akan sibuk berkutat di mejanya dengan tumpukan berkas, tapi kali ini?, apa Yang merasukinya sehingga dirinya sepanjang hari hanya diam di teras?.

Apa yang membuatnya begitu resah seperti ini?, dirinya jga mendengar dari satpam jika langa mengambil libur, apa itu benar?. Aneh sekali.

"Kau tidak pulang?" Langa membuka suara dirinya tidak nyaman saat Beta di sampingnya terpaku di tempat tidak langsung meninggalkan dirinya.

"Ahh...aku harus lembur, apa tuan juga?"

"Tidak aku harus pulang" jawabnya dingin lalu bergerak meninggalkan Ema sendirian.

Perasaan heran dan juga bingung masih ada di benak Ema, sudah 10 menit langa meninggalkannya sendirian tapi dirinya belum beranjak dari tempat berdirinya.

'aneh..!' racaunya kemudian kembali pada ruangannya tidak mau memikirkan hal yang seharusnya tidak ia pikirkan.

Tapi dirinya juga masih khawatir soal bosnya itu, kenyataannya dirinya menyukai bosnya sudah sejak lama hanya saja selalu berdiam tidak mengatakan apapun karena sudah tentu pasti shindo ainosuke tidak akan membiarkan langa jatuh ke siapapun.

Kabar soal perjodohan mereka juga sudah menyebar di setiap orang di kantor, walau ada kabar juga jika keluarga Hasegawa atau keluarga pihak langa tidak ada yang setuju.

'jika saja ada keajaiban aku ingin menikahinya '

_

_

_

Setiba di rumah hari sudah mulai gelap, masih dengan perasaan gelisah pria blasteran jepang-kanada itu segera ke kamar Reki untuk meminta maaf.

he's mine ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang