Sambungan chp-19 yang belum sempat ku sambung karena pegel.
Story favorit ku adalah ketika judul bab terdapat logo. 🔞🙂
***
Reki terus berpikir jika dirinya terjebak dalam delusinya sendiri, air mata yang keluar tanpa komando membasahi kemeja putih yang di kenakan langa.Pelukan mereka begitu erat hingga mengalahkan rasa dingin dari udara sekitar, saat langa sadar bahwa kemejanya basah ia menarik dagu reki hingga menghadapnya.
"Kenapa menangis?"
"Karena aku hanya bisa bertemu denganmu di mimpi saja, ini membuat ku menyesal telah mengatakan hal jahat padamu"
Langa tersenyum, mengecup pucuk hidung reki lalu menuruni bibir ranum yang sangat di rindukannya.
"Ini bukan mimpi, ini benar aku reki, terimakasih sudah mengatakan hal itu, aku senang bukan hanya aku yang merindukan mu""Jika ini bukan mimpi kenapa bisa kau datang kesini?"
"Meminta izin dari kakak mu memang sulit, jadi aku memanjat untuk sampai kemari"
Reki menyeka air mata yang membasahi pipinya, tangan langa juga bergerak menyeka ingus yang meler di hidung reki dengan sapu tangan yang di bawanya.
Tak ingin berpisah langa kembali memeluk reki, membenamkan seluruh tubuhnya kedalam rengkuhannya, seolah mengklaim reki sebagai miliknya seorang.
Dan memang pada dasarnya begitu.
Reki milik langa seorang begitu juga sebaliknya.
"Kenapa pheromone mu tidak stabil?" Reki bertanya, karena sejak awal dia merasakan jika ada kebocoran pheromone pada langa.
Dan langa tidak berniat untuk mengatakan jika dia sedang rut, tapi akal buasnya selalu mendorongnya untuk melakukan hal yang sangat diinginkan insting alphanya.
Tapi rasa bersalah juga membuatnya bisa menahan hasratnya, hingga pertanyaan reki barusan tidak di jawab sama sekali oleh langa.
"Reki jika aku menjemputmu pulang apa kau mau ikut bersamaku'?" Langa berdalih, sebisa mungkin menghindari topik sebelumnya.
Reki mengangguk dengan malu-malu, wajahnya bersemu merah.
"Jika aku masih di butuhkan""Tentu saja kau selalu dibutuhkan"
Urusan langa akhirnya selesai, sebenarnya hanya itu yang ingin di sampaikannya untuk reki lalu kembali pulang.
Kegelisahannya akhirnya usai dan besok sudah di pastikan langa akan menjemput reki kembali ke rumahnya.
"Aku akan menjemputmu besok reki, tapi sekarang aku harus kembali"
-"...tunggu!" Reki menarik kemeja langa sampai langa menghadapnya.
"Kau sedang rut kan, kenapa tidak meminta bantuan ku?"Langa mendengus, meski langa memang sangat ingin menggauli reki sekarang juga, tapi dia masih teringat dengan kesalahannya hingga menyentuh reki sedikit saja membuatnya merasa sedih.
"Aku tidak bisa"
"Kenapa?"
"Karena aku bersalah, aku tidak ingin membuat mu lebih menderita jika aku kelewatan lagi"
Reki memaksa menarik langa lebih dekat, sudah sejak lama reki menyadari jika tubuh langa sepanas api, sudah di pastikan jika alpha ini sedang rut. Tapi pernyataannya tentang merasa bersalah membuat reki ikut merasa sedih.
"Ayo kita lakukan" reki memaksa, menekankan kalimatnya dan tidak boleh ada bantahan dari langa.
Langa menatap iris amber reki lamat, ia meneguk ludahnya kasar, hanya dengan melihat reki langa bisa membayangkan bagaimana rasanya berada di dalamnya.
Tapi ia menepis pikiran kotornya itu dan menaruh kembali tangan reki.
"Aku takut"
"Jika kau ingin membawaku pulang maka kau harus melakukannya denganku, jika tidak maka lupakan tentang membawaku pulang "
Langa di beri dua pilihan, tetap pada komitmen nya atau memilih untuk berhubungan badan dengan reki, tentu saja pilihan yang paling mudah adalah tetap memilih reki jika tidak langa akan kehilangan reki selamanya.
Tapi itu juga berat baginya.
"Reki jika tidak keberatan bolehkan?"
Reki mengangguk lalu menarik langa kedalam, mendorong tubuh langa ke kasur lalu mengunci pintu agar tidak ada seorang pun yang bisa masuk.
"Aku selalu mengizinkan mu" ucapnya sembari melepas pakaian nya sendiri.
Begitu juga langa yang mulai melepas sabuk celananya, lalu menarik reki dalam pangkuannya.
Lidah langa mulai menyesap setiap inci kulit reki apalagi di bagian paling sensitif nya yaitu puting miliknya, lidahnya sangat mahir dan juga giginya selalu meninggalkan jejak pada kulit langsatnya.
Reki menggeram geli dengan tindakan langa yang sedang merasakan sensual tubuhnya setiap lekukannya, dan menggerang saat beberapa jari berhasil masuk ke dalam lubang analnya untuk meregangkan nya.
Pasca operasi yang di jalani reki, bekas jahitan di bawah perutnya akan menjadi bekas permanen. Dan saat langa melihatnya rasa bersalahnya kembali membuatnya resah.
"Apa kau yakin akan baik baik saja?"
"...ughh, ya lakukan saja"
Setelah memastikan jika reki baik baik saja, langa membaringkan perlahan tubuh reki dengan posisi terlentang, kedua pahanya diangkat dan pilar miliknya di arahkan tepat di bibir analnya.
Rambut merah yang menyebar di bantal, serta kepala reki yang terlonjak keatas saat langa memasukkannya perlahan.
Bibir mungilnya yang menganga hingga memudahkan langa untuk menelusup masuk, serta wajahnya yang mengeluarkan semburat merah semakin membuat langa bergairah.
Di setiap hentakannya, reki akan mendesah patuh.
Percum-an yang selalu reki keluarkan menandakan jika bukan hanya langa saja yang menikmati malam itu, ia juga senang karena reki merasa puas dengannya, hingga dorongan semakin jauh kedalam inti perutnya.
"...lang-ahh, lebih dalam"
Langa mengangguk, mendorong lebih dalam miliknya hingga menyentuh titik ternikmat reki, cairan putih lengket yang ia keluarkan di dalam sekaligus membuat desahan reki semakin keras.
Keduanya terengah-engah seraya memeluk satu sama lain, meski sudah melakukan nya lama, malam seperti mendukung mereka hingga malam itu terasa sangat panjang.
"Langa minta aku untuk melahirkan anak kembar"
"Kau menginginkan anak lagi?"
"Humm..."
"Kalau begitu mari kita lakukan bersama untuk mewujudkannya"
Reki mengangguk lalu terkekeh, begitu juga langa. Ia membelai pipi reki lalu menciumi seluruh wajahnya setiap sudutnya.
______________________________________
25-agustus-2024.
Aceh Tengah Takengon.Kobayashi riku.
小林りく
KAMU SEDANG MEMBACA
he's mine ✔️
RandomOmegaverse Reki x langa. Fanfic renga SK infinity. _________________________________________ Book 1