***
Nathan tersenyum menatap Irene yang terlihat lahap menghabiskan makanannya , saat ini mereka berdua sedang berada direstoran tepat didepan gedung Rumah sakit tempat Ny. Ema dirawat.
Nathan sengaja mengajak Irene ikut bersamanya saat jam makan siang tiba sebab rasanya sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu berdua seperti ini meskipun hanya makan biasa seperti ini, itu sudah lebih dari cukup, mengingat mereka akhir-akhir masih di hadapkan pada beberapa permasalahan.
"Kenapa menatapku begitu Nath ?" Irene menyadari tatapan Nathan padanya saat ekor matanya mendapati pria itu berhenti menyantap makanan nya.
"Aku senang melihatmu lahap begini . Apa kau begitu lapar hm ?", Irene hanya mengangguk dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.
"Sudah lama sekali nafsu makan ku tidak seperti ini , terima kasih yah sudah membawaku kemari". ucapnya setelah menelan makannya.
"Anything for u babe , kau harus mengatur dengan baik jadwal makanmu Rene, jangan keseringan telat makan. Kau ini kebiasaan sekali soal itu", omelan Nathan bagaikan nyanyian yang menemani Irene menghabiskan makannya hari ini.
"Kau ini tidak dilapangan , tidak diluar selalu saja mengomel". tukasnya jengkel.
"Itu namanya omelan cinta sayang aku lebih suka badanmu yang berisi dari pada kurus begini",
Irene mendengus, sudah beberapa hari ini Nathan selalu protes padanya tentang badannya yang kurus itu. Dia sebenarnya berisi Nathan nya saja yang kurang bersyukur.
"Maksudnya apa ya hmm ?, kau mau bilang aku ini tidak seperti gadis-gadis yang ada di followingmu itu hahh atau gadis seksi yang selalu kau like postingan nya itu ?",
Irene jadi mengingat following Nathan yang ada di Instagram nya , disana terdapat beberapa orang yang ia follow. Dan rata-rata adalah gadis-gadis yang memiliki tubuh bak super model itu. Perasaan nya jadi dongkol seketika ketika mengingat itu.
Nathan menampilkan cengiran lebar diwajahnya tapi sama sekali tidak membuatnya bernafsu melihatnya , ia malah ingin melemparkan sendok yang ia pegang saat ini pada wajah itu.
"Itu bukan apa-apa sayang, kau kan juga tahu mereka itu teman-temanku di Belanda". kilahnya sebagai pembelaan diri.
"Sudahlah sepertinya kau ini memang tidak bersyukur memiliki ku", ucapnya sembari kembali memakan makanannya secara cepat , perasaan nya jadi kesal seketika ingin segera pergi dari tempat itu.
Tapi sialnya ia malah tersedak dan terbatuk-batuk karena buru-buru menghabiskan makanan nya.
"Pelan-pelan", ucap Nathan sembari memberikan air nya kepada Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Glimpse of Us
Romance• • • Nathan Tjoe A-On tidak pernah tau dan tidak pernah paham tentang bagaimana Lauranna Irene Kim begitu membencinya.