BAGIAN 34

584 68 18
                                    

***

Masih hari yang sama Irene menatap lurus pada Ny. Ema yang masih terbaring setia menutup matanya dengan selang oksigen di hidungnya , juga beberapa selang menempel pada dadanya. Ia datang hanya ingin memastikan keadaan Ny. Ema.

Gadis itu memberanikan diri untuk mendekat, memegang lembut tangannya , ia tersenyum ketika mengingat Ny. Ema yang akan kesetanan setiap kali Irene muncul didepannya tapi sekarang Ny. Ema tidak bisa melakukan apapun jadi Irene menggunakan kesempatan itu untuk sekedar menemani Ny. Ema melewati dinginnya malam.

Irene masih setia duduk dikursi yang memang disediakan disamping ranjang perawatan pasien. Ia mendudukkan dirinya ditengah-tengah sepinya malam karena memang waktu sudah menujukkan pukul 2 dini hari.

Harusnya Irene sudah berada dirumahnya sejak tadi tetapi ia lebih memilih kembali menemui Ny. Ema disini, ia hanya takut jika sewaktu-waktu Ny. Ema kembali seperti tadi, dengan ia tetap disini dia bisa memantau perkembangan Ny. Ema.

"Ny. Ema ,, sejujurnya aku lebih senang anda mengomeliku seperti biasa nya dari pada harus melihatmu tidak berdaya seperti ini" ucapnya seolah ia sedang berbicara saat ini bersama Ny. Ema dan Ny. Ema menyambutnya dengan hangat.

"Apa anda bermimpi sangat indah disana ?, bagaimana ini .. Padahal aku sangat ingin menunjukkan sesuatu padamu". keluhnya dengan wajah cemberut seolah Ny. Ema bisa melihatnya.

"Hm ,, anda bilang apa ?, Irene pura-pura mendekatkan telinganya pada Ema seolah membisikkan dirinya sesuatu.

"Anda akan bagun kalau aku menuruti permintaanmu ?",

Irene mengangguk-nganggukan kepalanya seolah Ema memang membisikkan sesuatu padanya.

"Baiklah, apapun. Aku akan menuruti apapun asal anda berjanji untuk bangun". Lanjutnya lagi

"Oh sebelum itu , aku ingin menunjukkan sesuatu padamu". Irene kemudian merogoh saku bajunya mengambil sesuatu disana.

"Anda lihat ini apa ?, ucapnya sembari menunjukkan beberapa foto Nathan yang sudah ia cetak sebelumnya.

"Anda lihat ini apa ?, ucapnya sembari menunjukkan beberapa foto Nathan yang sudah ia cetak sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Benar ,, ini foto Nathan. Anda tau, selain pemain sepak bola cucumu itu juga sudah merangkap jadi bintang iklan",

Irene tertawa setelah ingatannya membawanya pada saat ia menemani Nathan syuting iklan. Ia menyempatkan mengambil beberapa foto Nathan saat itu melalui camera digital yang pria itu berikan untuknya.

 Ia menyempatkan mengambil beberapa foto Nathan saat itu melalui camera digital yang pria itu berikan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Glimpse of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang