***
Valery terlihat menarik nafas lelah melihat Irene yang masih saja betah berdiam diri dikamar, terhitung sudah 3 hari sejak kejadian dalam lift.
Irene sama sekali masih belum menampakkan diri didepan banyak orang, seolah kembali menyembunyikan diri atau lebih tepatnya mengasingkan diri sejenak.
Irene benar-benar menghabiskan waktunya beberapa hari belakangan ini dengan sendiri, tidak melakukan apapun, keluar kamar juga jarang. Jika menginginkan sesuatu ia hanya meminta tolong pada Valery yang selalu siap karena paham bagaimana keadaan gadis itu sekarang.
Soal tugasnya, ia beralasan sedang memulihkan keadaanya akibat terjebak terlalu lama dalam lift.
Hal itu memudahkan Irene karena memang informasi tentang dirinya yang terjebak didalam lift bersama Nathan sudah tersebar luas dikalangan para tim garuda yang lain, bahkan dikalangan para supporter pun sepertinya sudah tersebar juga.
Irene yakin, sebab sehari setelah insiden terjebak dalam lift notifikasi ponselnya langsung penuh. Ia bahkan sampai tidak berani lagi membuka sosial media karena akunnya sudah dipenuhi oleh beberapa orang yang tidak dikenalinya.
Namanya tiba-tiba diperbincangkan, wajahnya tiba-tiba ramai disosial media paska ia terjebak dalam lift bersama Nathan.
Sebenarnya yang menjadi alasan utama Irene tidak keluar adalah karena tersebar luasnya foto dirinya dan Nathan ketika mereka berjalan meninggalkan kolam renang malam itu, ternyata diam-diam ada orang yang memotret mereka waktu itu lalu akhirnya membuat spekulasi-spekulasi tidak berdasar yang kapan saja bisa merugikan mereka berdua, terlebih Nathan adalah seorang atlet yang harus tetap menjaga fokusnya.
Dengan kabar mereka terjebak dalam lift tersebar luas menambah rasa ragu Irene untuk menampakkan diri, bukan apa-apa hanya saja ia takut memperkeruh keadaan apalagi mendengar kabar Indonesia gagal membawa kemenangan membuatnya tambah berfikir lagi untuk menampakkan diri.
"Irene .. sampai kapan sih ?" ,
Valery mendekati sofa dimana Irene sedang sibuk menghabiskan makan malamnya yang dibawakan oleh Valery.
"Apanya yang sampai kapan ?" tanya nya balik pura-pura tidak tahu kemana arah ucapan Valery selanjutnya, ia hanya malas meladeni Valery yang masih menanyakan hal yang sama sejak tiga hari yang lalu itu.
Valery merotasikan pandangannya jengah.
"Apanya .. apanya .., kau tidak bosan ya berdiam dikamar terus ?", tukasnya dengan langsung mendudukkan diri disamping Irene.
Valery sempat melihat layar ponsel Irene yang menampilkan tayangan ulang pertandingan tadi sore melawan Irak yang penuh dengan drama itu.
"Biasa saja, aku malah senang seharian berada didalam kamar. Hitung-hitung menikmati liburku"
"Dan menghindari Nathan ?" tukasnya menatap penuh pada Irene.
"Kenapa harus dibahas sih Val, moodku tiba-tiba hancur", Irene menaikkan bahunya acuh, ia kembali menghabiskan sisa makanan dengan selimut yang masih bergelung dipangkuannya.
"Oh just information ... tim kita kalah"
"Benarkah ?, jadi hasilnya bagaimana ?" tanya nya pura-pura penasaran, karena memang Irene melewatkan dua laga pertandingan terakhir melawan Irak dan uzbekistan tapi ia tetap menyaksikan nya lewat ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Glimpse of Us
Romance• • • Nathan Tjoe A-On tidak pernah tau dan tidak pernah paham tentang bagaimana Lauranna Irene Kim begitu membencinya.