13. PESAN

2 2 0
                                    


Jauh di sebuah kastil, guru Ameng sedang berdiskusi dengan raja Daniel dan ratu Shiraan serta para duta Mentri utama pertahanan angkasa pura.

Sebabnya rakyat kampung Aqua sangatlah di Hormati juga dilindungi karena jasa mereka yang sejak dulu bertugas menjaga pusaka leluhur Aslanto Major. Pusaka leluhur sudah seperti jantung pertahanan Aslanto Major yang mana bila di serang akan berdampak buruk bagi Aslanto Major sendiri juga negeri-negeri kecil di dalamnya.

Aslanto Major adalah sebuah negara yang melingkupi berbagai negara, sering kali negri kecil di panggil dengan sebutan tanah. Jika Aslanto Major adalah nama kesatuan negara, maka ibu kota nya berada di pusat Aslant, dekat dengan negri kabut, jauh dari hutan percobaan.

Setiap kesatuannya memilki berbagai negri yang memiliki keunikan masing-masing dan kekuatan masing-masing khas setiap negrinya.

Kampung Aqua yang bertugas menjaga pusaka leluhur sejak zaman nenek moyang nampaknya telah diserang. Terbukti salah satu penduduknya bisa sampai terluka dan terdampar di pesisir bukit guru Ameng.

Raja Daniel menghubungi kepala suku kampung Aqua menggunakan telepati batin, memastikan keadaan kampung Aqua.

"Sudah terkoneksi" Daniel seketika memejamkan mata.

Matanya bergerak dalam pejaman, jari-jarinya bergerak seperti memberi kode isyarat kepada sang pembaca.

Dengan cepat sang pembaca langsung menafsirkan gerakan Daniel dengan akurat.

"Baiklah, kepala suku aman, akan tetapi benar dugaan kita. Kampung Aqua sedang diserang oleh sekelompok pasukan bayangan" ungkap Daniel.

"Dua pusaka legendaris telah di curi" lanjut Daniel dengan wajah muram

"Kelompok bejatoo" bung peron mengeluarkan suaranya.

Seketika seluruh pihak yang menghadiri mengangguk anggukkan kepala. Benar juga dugaan peron.

"Aku juga mencium ini ulah pasukan Samantha" ratu Shiraan mencebikkan bibir kesal.

"Bagaimana keadaan lelaki muda yang kau rawat guru?" Daniel memajukan posisinya

Guru Ameng tertawa terbahak-bahak, lalu mengeluarkan jempol yang artinya "baik-baik saja".

"Segeralah ambil tindakan tuanku, jika tidak kejadian 15 tahun lalu akan terulang" ungkap Leona membungkuk memberi masukan

"Tentu harus ku urus secepatnya Leon" Daniel mengelus jambangnya, lalu menikmati segelas kopi panas.

"Guru, rawatlah anak itu dengan baik. Kurasa anak itu membawa sesuatu" Daniel termenung.

_____------______------______-------

"Riessa!!, cepat cegat dia!."

"Omeir! Tarikk" Riessa memberi aba-aba

Suara ledakan, dentuman dan ombak terdengar ramai dari luar dekat pesisir, Riessa dan Omeir lagi-lagi memanggil NABUDA dan berusaha untuk menaklukkan nya sekali lagi.

Terlihat seseorang berjalan terseok-seok menghampiri keduanya, dengan tubuh yang lunglai dan lemas ia masih tetap mengusahakan untuk meraih keduanya.

"Hei, hei dimana aku" ungkapnya dengan lemah.

Omeir langsung menoleh mendengar ungkapan suara yang asing dan menghentikan serangan, hingga tanpa di sadari kesiapan nya lengah dan NABUDA menubruknya untuk kesekian kali.

AARGGHHH...

wajahnya terjerembab dan berusaha bangkit lagi. Riessa berlari menghampiri Omeir dan menolong nya.

Adanu MaitriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang