23. TITIK TERANG

3 2 0
                                    

°

°

°

°

°

Setelah rundingan mendalam dari komandan pasukan, hemsya menyadari sesuatu. Pasukan laskha tetap berangkat menuju lembah Kematian bersama Amanda dan knoxs.

Hemsya memutar balik arah bersama Riessa, dan omeir. Abiel mengikuti laskha karena rencana hemsya.

"Berhati-hatilah kawan, pulanglah dengan utuh dan sehat" ungkap laskha pada hemsya dan sebaliknya.

Hemsya menyiapkan sebuah portal dengan ukuran besar untuk mengirim pasukan laskha menuju dinding lembah kematian dengan cepat.

TARAFKHATAAA.......

dan hemsya, Riessa juga omeir menaiki nabuda yang bisa terbang dengan kecepatan tinggi.

"Kita ke Pandora" ucap hemsya lantang.

Mereka menyadari ada sesuatu yang mengganjal pada peristiwa di balik pusaka kampung Aqua.

Mereka terlalu fokus kepada kampung Aqua hingga tak menyadari sisi lain yang terpenting sedang menjadi target utama dalam alasan perang ini.

Dengan sengaja hemsya mengirim pasukan menuju lembah kematian dan ia mengabari Daniel agar segera berangkat menuju Pandora.

Serta pengamanan setiap negri di perketat juga di beri penghalang yang lebih kuat.

"Kapan musim semi sepekan Icha?" Hemsya berpegang erat pada nabuda.

"Beberapa bulan yang lalu kami sudah melaluinya" Riessa menjawab cukup keras karena angin yang merebut suaranya.

"Baiklah, sekarang aku faham" decak hemsya

Target mereka adalah pohon buah maharaja dan defilla yang akan dijadikan persembahan.

Mereka ingin abadi seperti Daniel dan shiraan. Mengingat umur keduanya menginjak 40 tahun mulai memasuki setengah abad.

Sudah di pastikan yang akan berangkat menemui laskha dan pasukannya adalah jin angin yang menyesatkan.

Hemsya teringat saat metology kesayangan nya, teman masa kecilnya hingga dewasa mati di bunuh jin angin yang sempat mengelabuhinya di air terjun.
."jazz" desah hemsya.

Nabuda semakin menambah volume kecepatan hingga dalam waktu 5 jam mereka sampai di Pandora.

Benar saja, rakyat Pandora tidak mengetahui situasi nya.

"Dia pasti menyamar" ujar omeir yang langsung di angguki oleh hemsya setuju dengan pendapat omeir.

Ayo kita ke taman, aku yakin ada yang tidak beres disana.

Ketiga nya berlari menuju taman, hemsya kali ini bertindak cermat karena bala bantuan akan sampai besok pagi atau paling lambat malam hari.

Buah maharaja akan tumbuh bulan ini, tapi siapapun belum ada yang mampu mengambilnya.

Jika mereka membutuhkan defilla dalam prosesnya, pastilah defilla adalah kunci dari berjalannya rencana mereka untuk buah maharaja.

"Kira-kira kapan buah legendaris itu akan berbuah?"
Omeir memperhatikan sekitar, berjaga sembari memperhatikan orang yang lalu lalang.

"Dalam hitungan Pandora kemungkinan 2 hari lagi" ujar Riessa yang di angguki hemsya.

"Baiklah, kita harus susun rencana untuk 2 hari besok" omeir menatap langit Pandora yang tetap menangis seperti biasanya.

"Apakah paman tau kak?" Riessa mengejar langkah hemsya.

"Belum"

"Tapi secepatnya akan kuberitau" hemsya terlihat serius dengan jubah magyc yang di balut mantel hujan.

Adanu MaitriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang