18. KAK HEM

3 1 0
                                    

° jangan lupa vote🌟

°

°

°

°
Mengetahui keadaan saat ini sangat gawat, karena kebangkitan Rajoo dan Rozee lagi setelah perdamaian mata zabarjut peron saat itu hanyalah di anggap hal kecil bagi ketua kelompok bejatoo.

Ibukota menanggapi dengan serius keadaan ini. Terlebih lagi ibukota adalah kota dengan bangunan labirin teleportasi yang cukup rumit dimengerti.

Sebab seluruh pusat informasi berada dalam bangunan ibukota yang sudah di muat dalam sihir tingkat tinggi.

Omeir berjalan-jalan sembari menunggu kakaknya yang sedang rapat sidang dengan para Mentri utama.

Abiel datang menemui pimpinan sekolah yang bernama Glory Micel, karena Abiel membahas sesuatu yang sungguh penting. Terkait dengan perintah kepala suku dan ayahnya.

Riessa ikut berlatih dalam sanggar pengobatan karena ingin banyak belajar dari banyak kemampuan dan obat dari negeri-negeri lainnya.

Ia sedikit repot dengan fisiknya yang kurang lihai dalam bertarung, sihirnya hanya hebat dalam penyembuhan, sedang mutual pertahanan diri sangatlah kurang dan butuh bimbingan.

Jika guru Ameng pernah ia ikuti, sesungguhnya guru Ameng lebih mengajarkan kepada penenangan hati dan pengelolaan emosi diri, juga menaklukan Metology.

Tapi sejauh ini, Riessa baru bisa menguasai untuk menata emosi dan belajar menerima kenyataan.

Ia sendiri sedih karena diantara kawan nya hanya dia yang tak memiliki kekuatan untuk menaklukan Metology.

Tidak sehebat Abiel yang sudah kuat sejak lahir, dari lengannya Riessa bisa tau. Dia juga tidak secerdas dan sepintar Omeir yang mampu mencerna setiap pelajaran dengan mudah dan mengembangkan pelajaran yang ia dapatkan dengan di kembangkan menjadi 2 kali lipat atau 5 kali lipatnya.

"Aku tak ingin tertinggal" tekad Riessa yang kini sudah bersemangat mendaftarkan diri dalam sanggar penyembuhan.

Setelah sanggar penyembuhan, Riessa berniat mengikuti sanggar bela diri yang diadakan setiap pagi dan malam.

Bentuk gedung ibukota cukup unik dan menarik, karena seperti portal labirin yang mana memasukinya harus membawa pemandu atau peta.

Beruntungnya Riessa yang terbantu akan peta milik omeir dan wawasan dari abiel yang pernah singgah kemari.

"Hei!" Sapa seorang gadis mungil dan bertelinga panjang . Dari fisiknya sudah jelas bahwa gadis ini adalah bangsa elf yang memilki umur sangat panjang di banding ras manusia seperti dirinya dan omeir.

"Hai" sapa balik Riessa yang tersenyum.

"Kau murid baru ya?" Tanya si gadis yang tersenyum manis.

Riessa mengangguk mengiyakan tebakan si gadis. Lalu memperkenalkan diri.

"Ah aku Yoda" si gadis memainkan telinganya malu-malu.

"Ku lihat kau berasal dari ras elf?" Sambung Riessa

Yoda mengangguk mengiyakan, baginya untuk pertama ini dia memilki teman selain gurunya.

"Dimana kau belajar?" Tanya Riessa

"Aku belajar di sanggar bela diri" Yoda menunjuk ke arah sebuah gedung imortal yang terlihat gelap.

Riessa sedikit tak percaya, karena terlihat dari fisik Yoda yang kurus serta ringkih, juga betis kaki yang kecil membuatnya berfikir untuk kesekian kali bahwa elf ini bukanlah penipu.

Adanu MaitriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang