22. DEFILLA

1 2 0
                                    


°

°

°

°

°

Pagi itu juga seluruh murid, juga rakyat yang mendaftar dalam peperangan langsung di jemput secara pribadi melalui pesan maupun portal lingkaran menuju kastil academia.

Di pasangkannya mereka baju zirah satu persatu, dan di persilahkan untuk memilih senjata yang cocok untuk gaya bertarung masing-masing.

Laskha yang berperawakan kekar dengan gestur tubuh yang kekar maju sebagai pimpinan perang. Abiel bergabung dalam divisinya

Hemsya dengan jubah magyc nya dan kaca mata hitam sebagai senjata perang utamanya, hemsya di tempatkan dalam divisi portal lingkaran, omeir bergabung dengan hemsya karena mata zamrudnya berguna mencari jalan tercepat.

Sedang seorang wanita berwajah sinis dengan rambut ungu maju sebagai pimpinan pengobatan, ia adalah komandan Riessa.

Seluruh pasukan telah dibekali dengan pasokan makanan yang cukup juga guru sekaligus komandan perang selama perjalanan menuju lembah kematian.

Ketahuilah, lembah kematian bertempat di tengah-tengah lautan semenanjung selatan yang terhubung dengan lembah kejujuran di angkasa pura.

Tak ada yang hidup di lembah itu kecuali hewan buas seperti ular naga yang berbisa, atau dino api, dan buaya kaktus. Masih banyak lagi jenis yang terdapat di dalam lembah kematian, namun jenis nya tak diketahui karena jarang ada seorang petualang yang mau bertualang di lembah kematian.

"DENGARKAN SELURUH PASUKAN PEMBERANI ASLANTO MAJOR!!!!!! KALIAN AKAN MENGHADAPI TEMPAT YANG MENYERAMKAN SERTA DEKAT DENGAN KEMATIAN. AKU TAK BISA MENJAMIN KESELAMATAN KALIAN JIKA KALIAN LEMAH DAN PESIMIS!"

"AKU JUGA TAK BISA MENJAMIN KALIAN AKAN KEMBALI DENGAN HIDUP-HIDUP JIKA KALIAN MERASA GENTAR DENGAN PEPERANGAN INI!"

"JIKA ADA YANG MENGUNDURKAN DIRI SILAHKAN, KAMI HANYA MEMBUTUHKAN PASUKAN SETIA YANG RELA TULUS MENDERMA HARTA, FIKIRAN DAN JIWA UNTUK NEGRI IITA TERCINTA"

Laskha berpidato dengan lantang penuh dengan optimisme dan semangat yang menggebu, setiap pidato yang ia ucapkan menumbuhkan semangat membara bagi setiap pasukan yang entah dari mana asalnya.

Laskha membusungkan dada memberi contoh untuk seluruh pasukan bahwa nilai patriotisme yang sebenarnya ada dalam jiwa kita yang penuh dengan keyakinan dan keberanian.

Hemsya disampingnya memberikan sebuah tepuk tangan meriah untuk laskha dan di susul oleh prajurit yang lainnya.

Amanda, selaku komandan penyembuhan wanita sinis berambut ungu mulai memberi perintah kepada rekan satu timnya untuk membagikan kotak amunisi obat pribadi setiap masing-masing prajurit harus memiliki nya.

"Perjalanan kita akan memakan waktu 3 Minggu, gunakan waktu itu untuk berlatih, dan menimba ilmu sebaik mungkin selama perjalanan, ingat pepatah sekali mendayung 3 pulau terlewati?" Seru Amanda kepada rekan tim nya.

Jumlah seluruh pasukan yang dikerahkan total 3000 pasukan yang tercipta dadakan di ibukota.

Berbagai latar, suku juga ras. Ras manusia paling banyak ikut andil dalam peperangan ini, sedang ras elf kebanyakan memilih untuk bergabung dalam tim medis yang di komandoi Amanda.

Ras kurcaci manusia kerdil kebanyakan ikut dalam tim bantuan alat senjata, berhubung tangan mereka terampil dan gembira.

Selain itu mereka memilih sesuai dengan keahlian masing-masing yang mereka punya, setiap pasukan mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam pasukan dan mengejaran tugas sesuai tupoksinya.

Adanu MaitriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang