hantu

1.9K 249 16
                                    







Feerel sangat anti dengan yang namanya menunda-nunda pekerjaan.

Karena itulah teman-teman sekelasnya sudah sangat memahami jika kebagian satu kelompok dengan Feerel.

Kelas sudah berakhir sekitar satu jam lebih. Guru terakhir yang mengisi pelajaran memberikan tugas kepada semua siswa untuk membentuk kelompok empat orang.

Tugas yang diberikan sendiri adalah membuat presentasi dengan tema pelajaran yang akan dibahas minggu depan. Mereka harus mencari bahan tidak hanya dari buku saja, tapi juga dari internet.

Feerel memilih Ollan sebagai kelompoknya, juga dua orang lainnya yang duduk tepat di belakangnya. Sebelumnya, Ollan sempat meminjam buku ke perpustakaan. Sedangkan yang lainnya mulai menyusun bahan presentasi dengan Feerel sendiri merangkum bahan presentasinya.

Semuanya selesai dengan cepat. Mereka berempat bernapas lega. Merasa beruntung karena memiliki Feerel di kelompok mereka. Karena setiap kali diberikan tugas kelompok oleh guru, Feerel selalu menyelesaikannya hari itu juga.

Alasannya karena Feerel memang malas mengatur janji untuk bertemu di luar, malas juga kalau harus menunda-nunda padahal bisa dikerjakan hari itu juga.

Kelas sepi. Hanya menyisakan mereka berempat.

Untunglah salah satu dari mereka ada yang membawa laptop, sehingga tidak perlu ada yang pulang terlebih dahulu.

Fion, si pemilik laptop langsung memasukkan laptopnya ke dalam tas begitu semuanya selesai.

"Udah, kan? Ngga ada yang kurang, kan?" Fion bertanya.

Feerel menggeleng. Semuanya segera merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas kecuali buku yang dipinjam di perpustakaan.

"Terus ini buku yang gue pinjam di perpustakaan gimana?" tanya Ollan.

"Taruh aja dulu di kolong meja, balikinnya besok. Soalnya kalau sekarang perpustakaan pasti udah ditutup," jawab Feerel.

Dua orang yang duduk di belakang pamit pulang lebih dulu kepada Feerel. Mereka pergi duluan, disusul Feerel dan Ollan yang juga segera pergi.

Tidak ada pembicaraan selama perjalanan menuju parkiran. Keduanya hanya sesekali memperhatikan sekitar yang sudah sangat sepi.

Hanya ada beberapa guru yang masih memilih tinggal.

Sesampainya di parkiran, Feerel tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung naik ke motornya. Baru akan mengenakan helm saat Ollan menepuk bahunya.

"Apa?" tanya Feerel tidak jadi memasang helm.

Ollan menunjuk ke arah lain. Ke sebuah mobil yang masih terparkir cukup jauh dari posisi Feerel. Menjadi satu-satunya mobil yang masih terparkir di parkiran khusus mobil.

"Kenapa?" tanya Feerel tidak mengerti.

"ltu bukannya mobil Marsha, ya?"

Barulah Feerel lebih memperhatikan lagi mobil yang ditunjuk oleh Ollan. Selama ini ia tidak pernah memperhatikan Marsha, tapi karena sering bertemu di minimarket dan kebetulan Marsha selalu membawa mobil, ia jadi ikut sadar bahwa itu memang merupakan mobil milik Marsha.

"Gatau. lya kali." Feerel berpura-pura tidak tahu. Tidak ingin peduli.

Lagi, Feerel berusaha memakai helmnya, tapi begitu helm terpasang di kepalanya, bagian belakang helmnya dipukul oleh Ollan.

"lya, itu mobil Marsha, Rel. Ngapain dia jam segini belum pulang? Dan tadi juga kenapa dia ngga ke kelas kita? Baru ngeh gue ternyata ga liat dia setelah istirahat."

Marshauwu // Fresha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang